Aku tidak menyangka
akan menaruh rasa sebesar ini. Sedari dulu aku mengelak akan rasa ini. Tidak ku
sangka dia tumbuh secepat ini. Hujan yang beberapa kali melandaku sama sekali
tiada mengurangi rasa ini. Bahkan hujan itu menyirami, menyuburan pohon cinta
tanpa cabang, memberikan kesejukan dan kenyaman di hati. Semakin luas hamparan
ladang hijau di hutan hati yang hampir mati. Dibuat semakin kagum dengan segala
kelebihan dan semakin ingin melengkapi kekurangannya. Sungguh indah.
Beberapa kali ku tengok lagi setahun yang lalu saat pertama
kali berkata ‘hai’. Komunikasi tak sesering sekarang ini, hanya sesekali, pun belum
senyaman ini. Akhir-akhir ini, kau terus hadir, merasuki setiap pikiranku,
mengubahnya menjadi tentangmu. Menjadi rindu setiap waktu. Entahlah, aku
menginginkanmu.