Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Sabtu, 27 Juni 2020

Duniawi

وَمَا أُوتِيتُ‍‍مْ مِّ‍‍‍‍نْ شَ‍‍يْءٍ فَ‍‍مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا ۚ وَمَا عِ‍‍نْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَّأَبْ‍‍قَىٰ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

(Al-Qasas: 60)

Buah dari Mengikuti Sunnah

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah ;

"Manusia akan singgah dan meminum telaga Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pada hari kehausan yang sangat (hari kiamat) 

disesuaikan dengan bersinggahnya ia pada sunnah  Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan bagaimana ia meminum (mengambil) bagian darinya, 

Maka barangsiapa yang dinegeri dunia ini ia bersinggah kepada sunnah dan meminum serta menghirup darinya (yaitu; berpegang teguh) 

Maka kelak ia akan menyinggahi telaga Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan meminum serta meneguknya, 

Karena sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memiliki dua telaga yang agung;

Telaga didunia yaitu sunnahnya dan segala perkara yang ia datang dengannya, dan telaganya di akhirat

Maka orang-orang yang meminum telaga didunia mereka itulah yang akan meminum telaganya pada hari kiamat.

Maka ada golongan yang meminumnya, ada yang diharamkan, ada yang banyak meminumnya dan ada yang sedikit".

(Ijtima'ul Juyusy Al Islamiyyah /85)

Ditulis oleh Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy hafizhahullah

Jumat, 26 Juni 2020

Sabar

Lihat yang baik-baik saja agar berusaha menjadi baik pula.

Bener ga ya klo lihat orang baik jadi ingin baik juga? Klo lihat orang berbagi, ingin berbagi juga? Klo lihat orang belajar, ingin belajar juga? Klo lihat orang rajin, jadi ingin rajin juga?

Maka jagalah diri kalian ya. Semangat. Semoga Allah melindungi kalian. Jangan lupa, berkata yang baik juga dan sabar~ 
Abahku bilang sabar adalah kemenangan dan harus selalu diterapkan dalam kehidupan.

Aku sedang belajar berusaha sabar. Semoga kamu selalu bersabar ya.

Usaha

بسم الله الرحمن الرحيم

وَأَنْ لَّ‍‍يْسَ لِلْإِنْسَ‍‍انِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya
(An-Najm: 39)

Waktu Berlalu

بسم الله الرحمن الرحيم
Semoga teman-teman selalu dilindungi oleh Allah ya.

Ngerasa ga hari cepet banget berlalu?

Tetiba udah malem. Eh terus udah pagi lagi, udah malem lagi. Sehari-seminggu-sebulan-ga terasa setahun aja.
Hari terus berjalan tapi ketaatan tiada bertambah. Coba tanya sama diri kita tentang ketaatan kita kepada Allah, yang ada makin merosot kan yaa? Semoga kamu enggak.

Yuk perbaiki, maafkan diri kita.
Mari kita tata ulang hidup kita. I wish the .wish you wish to wish
Semangat.

Kamis, 25 Juni 2020

Kenapa Harus Bermanhaj Salaf?


•┈┈┈┈┈••❀•◎﷽◎•❀••┈┈┈┈┈• 

Ditulis oleh* Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc.
(Majalah Asy Syariah) 

Orang-orang yang hidup pada zaman Nabi adalah generasi terbaik umat ini. Mereka telah mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Mereka adalah orang-orang yang paling paham agama dan paling baik amalannya sehingga kepada merekalah kita harus merujuk.

*Definisi Manhaj Salaf*

Manhaj salaf, apabila ditinjau dari sisi kalimat merupakan gabungan dari dua kata; manhaj (منهج) dan salaf (السلف). Manhaj (منهج) dalam bahasa Arab sama dengan minhaj (منهاج), yang bermakna ‘sebuah jalan yang terang lagi mudah’. (Tafsir Ibnu Katsir 2/63, al-Mu’jamul Wasith 2/957)

Adapun salaf (السلف), menurut etimologi bahasa Arab bermakna ‘siapa saja yang telah mendahuluimu dari nenek moyang dan karib kerabat, yang mereka itu di atasmu dalam hal usia dan keutamaan’. (Lisanul ‘Arab, karya Ibnu Manzhur, 7/234)

Dalam terminologi syariat, salaf (السلف) bermakna ‘para imam terdahulu yang hidup pada tiga abad pertama Islam, dari para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tabiin (murid-murid sahabat) dan tabi’ut tabiin (murid-murid tabiin)’. (Lihat Manhajul Imam asy-Syafi’i fi Itsbatil ‘Aqidah, karya Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab al-‘Aqil, 1/55)

Berdasarkan definisi di atas, manhaj salaf (منهج السلف) adalah suatu istilah untuk sebuah jalan yang terang lagi mudah, yang telah ditempuh oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tabiin dan tabi’ut tabiin dalam memahami dinul Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Seorang yang mengikuti manhaj salaf ini disebut dengan Salafi atau as-Salafi. Bentuk jamaknya Salafiyyun atau as-Salafiyyun. Imam adz-Dzahabi berkata, “As-Salafi adalah sebutan bagi siapa saja yang berada di atas manhaj salaf.” (Siyar A’lamin Nubala, 6/21)

Sebutan bagi Pengikut Manhaj Salaf
Orang-orang yang mengikuti manhaj salaf (Salafiyyun) biasa disebut dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah karena mereka berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah (ajaran Rasulullah) serta bersatu di atasnya.

Disebut pula dengan Ahlul Hadits wal Atsar karena mereka berpegang teguh dengan hadits dan atsar saat orang-orang banyak mengedepankan akal.

Mereka disebut juga al-Firqatun Najiyah, yaitu golongan yang Allah selamatkan dari neraka (sebagaimana yang akan disebutkan dalam hadits Abdullah bin Amr bin al-‘Ash radhiallahu anhuma).

Selain itu, mereka disebut juga ath-Thaifah al-Manshurah, yaitu kelompok yang senantiasa ditolong dan dimenangkan oleh Allah (sebagaimana yang akan disebutkan dalam hadits Tsauban radhiallahu anhu). (Silakan lihat lebih rinci pada kitab Ahlul Hadits Hum ath-Thaifatul Manshurah an-Najiyah, karya Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali)

*Kewajiban Mengikuti Manhaj Salaf*

Manhaj salaf dan Salafiyyun tidaklah dibatasi (terkungkung) pada organisasi tertentu, daerah tertentu, pemimpin tertentu, partai tertentu, dan sebagainya. Bahkan, manhaj salaf mengajari kita bahwa ikatan persaudaraan itu dibangun di atas Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan pemahaman Salafush Shalih.

Siapa pun yang berpegang teguh dengannya, dia adalah saudara kita walaupun berada di belahan bumi yang lain. Inilah ikatan suci yang dihubungkan oleh ikatan manhaj salaf, manhaj yang ditempuh oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Manhaj salaf merupakan manhaj yang harus diikuti dan dipegang erat-erat oleh setiap muslim dalam memahami agamanya. Mengapa? Sebab, demikianlah yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam Sunnahnya. Sementara itu, Allah telah berwasiat kepada kita,

فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٌ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا

_“Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.”_ (an-Nisa: 59)

*Dalil Ayat Al-Qur’an tentang Keharusan Mengikuti Manhaj Salaf*

Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan agar kita benar-benar mengikuti manhaj salaf adalah sebagai berikut:

 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ

_“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat.”_ (al-Fatihah: 6—7)

Imam Ibnul Qayyim berkata,

“Mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran dan berusaha untuk mengikutinya…, Setiap orang yang lebih mengetahui kebenaran dan lebih konsisten mengikutinya, tentu ia lebih berhak untuk berada di atas jalan yang lurus. Tidak diragukan lagi bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah orang-orang yang lebih berhak menyandang sifat (gelar) ini daripada orang-orang Rafidhah (Syiah).” (Madarijus Salikin, 1/72). 

Penjelasan Imam Ibnul Qayyim tentang ayat di atas menunjukkan bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam—yang mereka adalah Salafush Shalih—lebih berhak menyandang gelar “orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah” dan “orang-orang yang berada di atas jalan yang lurus”. Sebab, pengetahuan mereka tentang kebenaran begitu mendalam dan mereka sangat konsisten mengikutinya.

Gelar ini menunjukkan bahwa manhaj yang mereka tempuh dalam memahami dinul Islam ini adalah manhaj yang benar dan di atas jalan yang lurus. Oleh sebab itu, orang-orang yang berusaha mengikuti manhaj dan jejak mereka, berarti telah menempuh manhaj yang benar dan berada di atas jalan yang lurus pula.

 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَتَّبِعۡ غَيۡرَ سَبِيلِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا 

_“Dan barang siapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran dan mengikuti selain jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam. Dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”_ (an-Nisa: 115)

Imam Ibnu Abi Jamrah al-Andalusi berkata,

“Para ulama telah menjelaskan tentang makna firman Allah (di atas) bahwa yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini adalah para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan generasi pertama dari umat ini. Sebab, mereka merupakan orang-orang yang menyambut syariat ini dengan jiwa yang bersih.

Mereka telah menanyakan segala yang tidak dipahami (darinya) dengan sebaik-baik pertanyaan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun telah menjawabnya dengan jawaban terbaik. Beliau terangkan dengan penjelasan yang sempurna. Mereka pun mendengarkan (jawaban dan keterangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tersebut), memahaminya, mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, menghafalkannya, dan menyampaikannya dengan penuh kejujuran.

Mereka benar-benar mempunyai keutamaan yang agung atas kita. Melalui merekalah hubungan kita bisa tersambung dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, juga dengan Allah subhanahu wa ta’ala.” (al-Mirqat fi Nahjis Salaf Sabilun Najah hlm. 36—37). 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

“Sungguh, keduanya (menentang Rasul dan mengikuti selain jalan orang-orang mukmin, -red.) saling terkait. Maka dari itu, siapa saja yang menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran, pasti ia telah mengikuti selain jalan orang-orang mukmin. Siapa saja yang mengikuti selain jalan orang-orang mukmin, ia telah menentang Rasul sesudah jelas baginya kebenaran.” (Majmu’ Fatawa, 7/38)

Setelah kita mengetahui bahwa orang-orang mukmin dalam ayat ini adalah para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (as-Salaf), dan keterkaitan yang erat antara menentang Rasul dan mengikuti selain jalan orang-orang mukmin; dapatlah disimpulkan bahwa mau tidak mau kita harus mengikuti “manhaj salaf”, jalan para sahabat.

Sebab, apabila kita menempuh selain jalan mereka dalam memahami dinul Islam ini, berarti kita telah menentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Akibatnya sungguh mengerikan: akan dibiarkan leluasa bergelimang dalam kesesatan. Kesudahannya ialah masuk ke dalam Jahannam, seburuk-buruk tempat kembali. Na’udzu billahi min dzalik.

 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَٰنٍ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَنَّٰتٍ تَجۡرِي تَحۡتَهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًاۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ

_“Dan orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Mereka kekal abadi di dalamnya. Itulah kesuksesan yang agung.”_ (at-Taubah: 100)

Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta’ala tidak mengkhususkan ridha dan jaminan surga-Nya untuk para sahabat Muhajirin dan Anshar (as-Salaf) semata. Orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik pun mendapatkan ridha Allah dan jaminan surga seperti mereka.

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

“Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan tentang keridhaan-Nya kepada orang-orang yang terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allah juga mengabarkan tentang ketulusan ridha mereka kepada Allah, serta apa yang telah Dia sediakan untuk mereka, yaitu surga-surga yang penuh dengan kenikmatan, dan kenikmatan yang abadi.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/367)

Ini menunjukkan bahwa mengikuti manhaj salaf akan mengantarkan pada ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan surga-Nya.

*Dalil Hadits Rasulullah tentang Keharusan Mengikuti Manhaj Salaf*

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

_“Sesungguhnya, barang siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, kalian wajib berpegang teguh dengan Sunnahku, dan Sunnah al-Khulafa ar-Rasyidin yang terbimbing. Peganglah ia erat-erat dan gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham….”_ (Sahih, HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, ad-Darimi, Ibnu Majah dan lainnya dari sahabat al-‘Irbadh bin Sariyah radhiallahu anhu. Lihat Irwa`ul Ghalil, hadits no. 2455)

Dalam hadits ini dengan tegas dinyatakan bahwa kita akan menyaksikan perselisihan yang begitu banyak dalam memahami dinul Islam. Jalan satu-satunya yang mengantarkan pada keselamatan ialah dengan mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan sunnah al-Khulafa ar-Rasyidin (Salafus Shalih). Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar kita senantiasa berpegang teguh dengannya. 

Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata,

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam—sebagaimana engkau saksikan—telah merangkai Sunnah al-Khulafa ar-Rasyidin dengan Sunnah beliau, dan termasuk konsekuensi mengikuti Sunnah beliau adalah mengikuti sunnah mereka….

Sebab, apa yang mereka sunnahkan benar-benar mengikuti Sunnah Nabi mereka shallallahu alaihi wa sallam. Atau mengikuti apa yang mereka pahami dari Sunnah beliau shallallahu alaihi wa sallam, baik secara global maupun secara rinci, yang tidak diketahui oleh selain mereka.” (al-I’tisham, 1/118)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ

_“Terus menerus ada sekelompok kecil dari umatku yang senantiasa tampil di atas kebenaran. Orang-orang yang menghinakan mereka tidak akan memudaratkan mereka, sampai datang keputusan Allah dan mereka dalam keadaan seperti itu.”_ (Sahih, HR. al-Bukhari dan Muslim, lafaz hadits ini adalah lafaz Muslim dari sahabat Tsauban radhiallahu anhu, hadits no. 1920)

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata (menjelaskan hadits di atas), “Kalau bukan ahlul hadits, aku tidak tahu siapa mereka?!” (Syaraf Ashhabil Hadits, karya al-Khathib al-Baghdadi, hlm. 36)

Imam Ibnul Mubarak rahimahullah, Imam al-Bukhari rahimahullah, Imam Ahmad bin Sinan al-Muhaddits rahimahullah, semuanya berkata tentang makna hadits ini, “Mereka adalah ahlul hadits.” (Syaraf Ashhabil Hadits, hlm. 26, 37). 

Syaikh Ahmad bin Muhammad ad-Dahlawi al-Madani berkata,

“Hadits ini merupakan salah satu tanda kenabian (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam). Di dalamnya beliau telah menyebutkan tentang keutamaan sekelompok kecil yang senantiasa tampil di atas kebenaran. Setiap masa dari zaman ini pasti ada mereka. Beliau shallallahu alaihi wa sallam mendoakan mereka. Doa itu pun terkabul.

Pada tiap masa, Allah azza wa jalla menjadikan ada sekelompok dari umat ini yang memperjuangkan kebenaran, tampil di atasnya dan menerangkannya kepada umat manusia dengan keterangan sebenarnya. Sekelompok kecil ini secara yakin adalah ahlul hadits, insya Allah. Hal ini sebagaimana yang telah disaksikan oleh sejumlah ulama yang tangguh, baik masa dahulu maupun masa kini.” (Tarikh Ahlil Hadits, hlm. 131)

Ahlul hadits adalah nama lain dari orang-orang yang mengikuti manhaj salaf. Atas dasar itulah, siapa yang ingin menjadi bagian “sekelompok kecil” yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits di atas, dia harus mengikuti manhaj salaf.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً. قَالُوا: وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي

_“Umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Beliau ditanya, ‘Siapakah mereka, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘(Golongan) yang berada di atas apa yang aku dan para sahabatku berada’.”_ (Hasan, HR. at-Tirmidzi dalam Sunan-nya, “Kitabul Iman”, “Bab Iftiraqu Hadzihil Ummah”, dari sahabat Abdullah bin Amr bin al-‘Ash radhiallahu anhuma)

Syaikh Ahmad bin Muhammad ad-Dahlawi al-Madani berkata,

“Hadits ini menjadi nas (dalil yang tegas, -red.) bagi apa yang diperselisihkan. Sebab, hadits tersebut dengan tegas menjelaskan tentang tiga hal:

1️⃣ Pertama, umat Islam sepeninggal beliau akan berselisih dan menjadi golongan-golongan yang berbeda pemahaman dan pendapat dalam memahami agama. Semuanya masuk ke dalam neraka karena mereka masih terus berselisih dalam masalah-masalah agama setelah datangnya penjelasan dari Rabb alam semesta.

2️⃣ Kedua, kecuali satu golongan yang Allah selamatkan karena mereka berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam serta mengamalkan keduanya tanpa takwil dan penyimpangan.

3️⃣ Ketiga, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menentukan golongan yang selamat dari sekian banyak golongan itu. Ia hanya satu dan mempunyai sifat yang khusus yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri (dalam hadits tersebut), yang tidak lagi membutuhkan takwil dan tafsir.” (Tarikh Ahlil Hadits hlm. 78—79). 

Tentu saja, golongan yang ditentukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam itu adalah yang mengikuti manhaj salaf. Sebab, dalam memahami dinul Islam ini, mereka menempuh jalan yang Rasulullah dan para sahabatnya berada di atasnya.

Berdasarkan beberapa ayat dan hadits di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa manhaj salaf merupakan satu-satunya manhaj yang harus diikuti dalam memahami dinul Islam. Berikut ini beberapa alasannya.

1. Manhaj salaf adalah manhaj yang benar dan berada di atas jalan yang lurus.
2. Mengikuti selain manhaj salaf berarti menentang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Akibatnya ialah akan diberi keleluasaan untuk bergelimang dalam kesesatan dan tempat kembalinya adalah Jahannam.
3. Orang-orang yang mengikuti manhaj salaf dengan sebaik-baiknya pasti mendapat ridha dari Allah. Tempat kembalinya adalah surga yang penuh dengan kenikmatan. Mereka kekal abadi di dalamnya.
4. Manhaj salaf adalah manhaj yang harus dipegang erat-erat, tatkala muncul berbagai pemahaman dan pendapat dalam memahami dinul Islam. Ini sebagaimana wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
5. Orang-orang yang mengikuti manhaj salaf adalah sekelompok dari umat ini yang senantiasa tampil di atas kebenaran. Mereka senantiasa mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
6. Orang-orang yang mengikuti manhaj salaf adalah golongan yang selamat. Sebab, mereka berada di atas jalan yang ditempuh oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika

▪️Imam Abdurrahman bin Amr al-Auza’i rahimahullah berkata,
“Engkau wajib mengikuti jejak salaf walaupun orang-orang menolakmu. Hati-hatilah dari pemahaman/pendapat tokoh-tokoh itu walaupun mereka mengemasnya untukmu dengan kata-kata (yang indah).” (asy-Syari’ah, karya Imam al-Ajurri, hlm. 63)

▪️Imam Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit rahimahullah berkata,
“Engkau wajib mengikuti atsar dan jalan yang ditempuh oleh salaf. Hati-hatilah dari segala yang diada-adakan dalam agama karena ia adalah bid’ah.” (Shaunul Manthiq, karya as-Suyuthi, hlm. 322; dinukil dari kitab al-Mirqat fi Nahjis Salaf Sabilun Najah, hlm. 54)

▪️Imam Abul Muzhaffar as-Sam’ani rahimahullah berkata,
“Syiar Ahlus Sunnah adalah mengikuti manhaj salafush shalih dan meninggalkan segala yang diada-adakan (dalam agama).” (al-Intishar li Ahlil Hadits, hlm. 88)

▪️Imam Qawamus Sunnah al-Ashbahani rahimahullah berkata,
“Barang siapa menyelisihi sahabat dan tabiin (salaf), ia sesat walaupun banyak ilmunya.” (al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah, 2/437—438, dinukil dari kitab al-Intishar li Ahlil Hadits, hlm. 88)

▪️Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata,
“Segala yang menyelisihi manhaj salaf adalah kesesatan.” (al-Muwafaqat, 3/284, dinukil dari al-Mirqat fi Nahjis Salaf Sabilun Najah, hlm. 57)

▪️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Tidak tercela bagi siapa saja yang menampakkan manhaj salaf, mengaitkan diri dengannya dan bersandar padanya. Bahkan, hal itu disepakati wajib diterima karena manhaj salaf pasti benar.” (Majmu’ Fatawa, 4/149)

▪️Beliau rahimahullah juga berkata,
“Bahkan, syiar ahlul bid’ah adalah meninggalkan manhaj salaf.” (Majmu’ Fatawa, 4/155)

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita untuk mengikuti manhaj salaf di dalam memahami dinul Islam ini. Semoga Allah juga memberikan taufik kepada kita untuk mengamalkannya dan berteguh diri di atasnya, hingga bertemu dengan-Nya dalam keadaan husnul khatimah.

Amin, ya Rabbal ‘Alamin.

Wallahu a’lamu bish-shawab.

•┈┈┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈┈• 

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Selasa, 23 Juni 2020

Salafi

Ahlis Sunnah adalah mereka yang menjalankan dengan sempurna (ajaran) agama Islam, baik secara ideologi ataupun perilaku.

Seseorang dianggap sebagai Ahlis Sunnah atau seorang salafi, adalah ketika merealisasikan Aqidah Ahlis Sunnah dengan memperdulikan segi perilaku, adab-adab yang sesuai dengan ajaran Islam dan menunaikan hak-hak sesama muslim.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah pada akhir kitab Al Aqidah Al Wasithiyyah berkata bahwa Ahlis Sunnah Wal Jama'ah merealisasikan prinsip-prinsip berikut:

Saling memerintahkan dengan yang baik, dan melarang dari perbuatan munkar, sesuai yang diajarkan dalam syar'iat. Menganjurkan untuk menunaikan ibadah haji, berjihad, sholat Jum'at, sholat 'id, bersama pemerintah, baik merek adalah pemimpin yang baik (adil) ataupun pemimpin yang jahat. Senantiasa menegakkan sholat berjamaah, menjalankan tanggung jawab memberikan nasihat kepada ummat. Meyakini sabda Nabi "(permisalan peran) Seorang mukmin terhadap mukmin lain, bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, yang sebagiannya menopang (menguatkan) sebagian yang lainnya.

Tatkala ditimpa cobaan (kesusahan), mereka saling memerintahkan supaya menetapi kesabaran, dan tatkala mendapatkan kelapangan, saling memerintah untuk bersyukr, dan tatkala ditimpa takdir yang pahit, maka saling memerintahkan berlapang dada. 

Senantiasa menyeru kepada akhlak-akhlak mulia, dan amal-amal terpuji. Yakin dengan sabda Nabi "Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah orang yang paling baik akhlaknya."

Senantiasa menganjurkan agar menyambung (hubungan dengan) orang yang memutuskan hubungan, memberi orang yang enggan memberi, memafkan yang telah mendzalimi. Saling memerintahkan untuk senantiasa berbakti kepada kedua orangtua, juga untuk bersilaturahmi, berbuat baik kepada tetangga. Senantiasa melarang dari perangai berbangga diri, sombong, melampaui batas, melanggar hak orang lain, baik dengan alasan yang dibenarkan atau tidak.

Senantiasa memerintahkan agar komitmen dan menjaga akhlak terpuji dan mencegah dari akhlak tercela. Dan setiap hal yang diucapkan dan lakukan, baik dari hal-hal diatas, atau lainnya, senantiasa mengikuti Al Kitab (Al Qur'an) dan As Sunnah dan jalan hidup agama Islam yang dengannya Allah mengutus Nabi Muhammad.

Disalin dari Nasehat-nasehat Syekh Ibrahim bin 'Amir Ar Ruhaily
Sekayu, 23 Juni 2020 ditengah hujan di kamar rumahku.
Allhamdulillahilazi bini'matihi tattimusolihat.

Sabtu, 20 Juni 2020

Kebahagiaan

بسم الله الرحمن الرحيم

Ada yang tidak memamerkan kebahagiaannya di media sosial karena memang dia tak memiliki sesuatu yang 'wah' untuk dishare.

Ada yang tak memamerkannya karena dia merasa hal yang ia miliki tak sekeren teman-teman medsosnya.

Ada yang tidak pamer karena menjaga perasaan orang lain.

Ada pula yang tidak pamer karena dia paham bahwasanya dia tidak butuh pengakuan orang lain untuk hidup bahagia.

-----

"Sesungguhnya kebahagiaan itu letaknya di hati, dan tak akan pernah tercapai kebahagiaan hakiki bagi mereka yang tak memiliki Iman, takwa dan rasa qona'ah di dalam hati."

Ustadz Boris Tanesia

Selasa, 16 Juni 2020

Keutamaan Berfikir?

بسم الله الرحمن الرحيم

Saya merasa tertarik dengan pertanyaan "Apa keutamaan berfikir?" yang ditanyakan oleh Abah.

Saya belum dikasih jawabnya oleh Abah. Biasanya akan ada lanjutannya, tetapi tadi ada pamanku datang ke rumah sehingga diskusi itu tertunda.

Saya berfikir...

Memikirkan beberapa kemungkinan jawaban yang akan saya berikan. Tentu saja saya punya pilihan, pertama saya menjawab atau diam.

Jadi begini,

Ada beberapa pandangan di kepala atau bisa juga banyak sekali kata yang ingin diungkapkan, bukan? Namun berfikir membuatnya menjadi lebih tertata dan terpelihara, bener kan? Lebih tenang, mengolah kata. Begitulah kurasa.

Rasanya pernah baca terjemahan Al Quran berbunyi "itulah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir."

Lalu berfikir, gimana caranya biar nemu ayat tersebut. Searching google "Allah mencintai orang-orang yang berfikir al manhaj." Rasanya pernah denger begitu. Kenapa Novi tambah Al Manhaj waktu mencari, takut tersesat dalam website syubhat sementara ilmu belum ada. Maka itulah cara saya agar supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena sekarang tempat nanya ya google. Ga sopan nanti nanya sama Ustadz hal-hal yang ga penting. Hehe.

Jadi, karena saya belum nemu, saya hilangkan tulisan al manhajnya dan ketemu ini diantaranya:

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Az-Zumar: 42)


Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS.Al-Baqarah: 219)


Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Ar-Ra’d: 4)


Kalau sekiranya kami turunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah di sebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Al-Quran Surah Al- Hashr:21)


Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (Al-Quran Surah Fathir: 37)


Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam- tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik- permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan- akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (Al-Quran Surah Yunus: 24)


Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang- orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (Al-Quran Surah Al-A’raf: 176)


Dan Dia telah menundukan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Al-Jathiyah: 13)


Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir” (Al-Quran Surah Ar-Rum: 21)


untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.” (Al-Quran Surah Ghafir: 54)





Allah

بسم الله الرحمن الرحيم

Siapakah yang selalu setia mendengar keluh kesahmu? 

Siapakah yang tiada pernah bosan memberimu?

Siapakah yang tiada pernah lelah menolongmu?

Siapakah yang tiada pernah merasa letih melindungimu?

Siapakah yang tiada pernah merasa keberatan untuk mendampingimu?

Siapa yang tiada pernah menagih balas budi darimu atas semua yang ia berikan kepadamu?

Siapakah yang tiada pernah jemgah untuk memaafkan kesalahanmu?

Camkanlah kawan, agar anda tahu kepada siapakah anda seharusnya mengeluhkan problematika hidupmu.

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya". (Yusuf 86)


Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Senin, 15 Juni 2020

Kajian Online

KAJIAN ONLINE

Kita semua rindu kajian offline.

Duduk di majelis, menyimak dengan takzim, mencatat dengan khusyuk, satu-dua nasihat kadang membuat kita terdiam dan merenung, serasa ditampar dengan lembut.

Mengambil adab dari sang ustaz, bertatap muka teman sejawat, berkumpul bersama penuntut ilmu menjadikan hati mengharu biru, keberadaan mereka begitu membuat diri bahagia.

Benar-benar wonderful. Surga dunia. Sayangnya banyak yang tidak menyadari kenikmatan dan keindahannya.

Akan tetapi kita diuji dengan pandemi. Kajian offline distop, sudah tiga bulan. Agenda terjadwal dari satu kajian ke kajian lain menjadi begitu dirindukan. Kita kehilangan.

Kita benar-benar rindu nikmat majelis ilmu.

Saat ini alhamdulillah satu persatu kajian bermunculan kembali pasca lebaran. Mungkin materi berbeda, jadwal pun tak sama, suasana pun jauh dari sebelumnya: online, lewat layar kaca.

Maka...

Ingat firman Allah, 

لئن شكرتم لأزيدنكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد
"Jika kalian bersyukur maka akan Aku tambah untuk kalian. Jika kalian kufur, maka sungguh azab-Ku amatlah pedih."
(QS. Ibrahim: 7)

Jika kita mensyukuri nikmat majelis ilmu, meski online, maka Allah akan menambah nikmat majelis ilmu termasuk offline.

So, agendakan kajian online, persiapkan kuota seperti dulu persiapkan bensin kendaraan. Sedia buku, pakai baju yang pantas, duduk rapi, menyimak mencatat seperti sedang di majelis ilmu offline.

Semoga demikian jadi sebab turun rahmat Allah berupa taman taman surga yang kembali berbunga dan bermekaran di seluruh penjuru nusantara.

Ustadz Roni Nuryusmansyah

Semangat

بسم الله الرحمن الرحيم

Twit Syaikh Prof. Dr. Sulaiman ar-Ruhaily -hafizhahullah-:

"Bersemangatlah berjuang demi keselamatan hatimu. Awas! Jangan pernah berupaya untuk jadi yang paling "the one & only", untuk jadi yang paling populer. Berupayalah untuk memberi manfaat di bidangmu. Jangan bakhil (berbagi manfaat). Jangan malas (memberi manfaat). Jika orang lain di bidangmu ada yang tampil memberi manfaat untuk negeri dan ummat dengan cara yang tidak menyimpang, berilah ia motivasi, sekalipun dia tak lebih baik darimu. Ucapkan terimakasih padanya, jika ia lebih baik darimu. Dan bergembiralah, dengan banyaknya orang memberikan manfaat bagi manusia. Jangan sampai engkau termasuk orang-orang yang hasad."

Dari Status Ustadz Johan Saputra Halim
16 Juni 2020.

Minggu, 14 Juni 2020

Dahsyatnya Fitnah Wanita

✍️ EBOOK - DAHSYATNYA FITNAH WANITA

Link Download : 
https://bit.ly/2SKJVjR

👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A
__
🌏 Web | Firanda.com
📹 Youtube : youtube.com/firandaandirja
📺 Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
📠 Telegram : t.me/firanda_andirja
🎙️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
📱 Facebook : facebook.com/firandaandirja
🔊 Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja

Hidayahku

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

INI HIDAYAH KU DIATAS MANHAJ SALAF -

Don't Judge,You don't know
••

Senyum kecil menghias diriku, bergetar bagaimana Allah mengatur jalan menuju hidayah ini untukku.

Sungguh lajur yang digariskan Allah tuk ku menuju ke tempat para al-ghuraba berkumpul menjadi diary indah tersendiri tuk disimpan di album kehidupanku.

 Karena jalan menuju hidayah itu tidak mudah dan bersyukurlah bagi mereka yang digariskan jalan tuk bertemu dengan sunnah dan orang-orang pemegang bara api sunnah.
••
#petanikopicintasunnah
#indonesiannegerisunnah
#Shahabatsunnah 
@berhijrah_52
@shahabatsunnah 
@m.daffareza

Sabtu, 13 Juni 2020

Panas

Ada sebuah kisah, begini kisahnya:

Ada seseorang yang mengingatkan untuk tidak meniup makanan yang panas. Lalu, seseorang tersebut pun menghirup aroma panas tersebut.

Ada ada ajaa ya kan?
Kamu ikut tertawa ga atau geleng-geleng kepala aja lihat tingkah begitu?
ماشاءالله

Al-Qur'an

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga kita menjadi hamba Allah yang gemar membaca Al-Qur'an. Aamiin
Semangat.

تبارك لذى نزال الفرقان على عبده،ليكون للعلمين نذير

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqon (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.

(Al-Furqan[25]:1)

Jumat, 12 Juni 2020

I LEFT (2)

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah kuatkan untuk meninggalkan apa yang diharamkan Allah dan menjalan perintah Allah. Aamiin

Ada tawaran untuk kembali, mewakili provinsi. Pun sebelumnya banyak yang tanya aku kemana, kenapa menghilang?


Memerlukan waktu mungkin lebih dari 2 tahun untuk menerima kebenarannya.
Selama itu berkutat dengan gelisah dan resah antara hati dan jiwa. Bertentangan, satu ingin sudahi, satunya ingin lanjutkan.

Baru menjalankannya 2 bulan, dan terasa menenangkan.

Yakin mau merelakan semua ketenangannya? Yakin mau gelisah2 lagi?
Enggak kaan? Semoga Allah kuatkan. Semangat Nov 💪

Rabu, 10 Juni 2020

Sibuk

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah menjadikan kita salah satu diantara mereka yang sibuk akan ilmu. Aamiin

Jadi, seharusnya mikirnya itu gini, di luar sana, banyak banget generasi muda yang sibuk akan ilmu, mulai dari anak-anak sampai yang dewasa dan berumur pun, mereka berusaha buat sibuk dengan ilmu. Terkhusus tentang ilmu agama ya.

Klo kita belum lihat yang begitu.
Coba deh ganti temen kita. 
Mungkin ada yang salah dengan cara berteman kita.

Terus lihat diri kita, kita sibuk pada bagian mana? Ilmu atau maksiatnya?

Apa ga malu nih?
Misalnya umur kita udah 22 tahun terus kita cuma sibuk sama maksiat aja.
Ga malu sama Allah kalo mati cuma bawa dosa?
Hmm

Yuk lah, mari kita belajar, dan belajar dan terus Belajar. Semangat terus.

Senin, 08 Juni 2020

Ada Allah

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga pembaca senantiasa Allah dijaga oleh Allah. Aamiin

Sedikit tentang obrolan di rumah kami malam ini antara aku, adikku kecil (Nabila), dan Emak. Jadi, kami bahas beberapa tentang menikah. Sedang sangat populer masalah menikah di rumahku saat ini. Semoga aku segera menikah. Aamiin

Oh iya, jadi begini bunyi percakapannya;
Emak: "Adek klo Ayuk (kakak perempuan) menikah, adek ditinggal kan? (Emak menatapku dengan senyuman)
Nabila: "Gpp, kan aku ada Allah." (Nabila berbicara dengan lantang)

Maasyaa Allah, aku tersenyum lega, sudah sedewasa ini pemikiran adikku. Tak apa jika aku segera menikah. Allhamdulillah. Semoga adikku tetap menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan menjadi anak rajin. Aamiin. Sayang Nabil.

Panjang percakapannya, tapi hanya itu yang ingin aku tuliskan. Semangat mendidik adik-adik kalian bagi para pembaca yang mempunyai adik-adik. Pun jika sebagai ibu ibu, semoga selalu bersabar dalam menghadapi anak-anaknya. Aamiin. 
Semoga Allah mudahkan setiap urusan kita.

Minggu, 07 Juni 2020

Celaka

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah melindungi para pembaca dan tetap kokoh dalam Agama Islam. Aamiin

واقتراب الوعدالحق فاِذاهي شاخصةابصارالذين كفروا،يويلناقدكنافيغفلةمن هذابل كناظلمين

Dan (apabila) janji yang benar (haru berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), "Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim."

Hujan

بسم الله الرحمن الرحيم

اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً

Allahumma shoyyiban naafi’aa 

[Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat].

Aku suka sekali dengan hujan. Tenang dan dingin. Hujan juga salah satu waktu mustajab untuk berdoa.


Ibnu Qudamah dalam Al Mughni[1]mengatakan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.[2]

Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.[3]

Semoga kita semua selalu dilindungi Allah. Aamiin. Dipermudah Allah urusannya dan semoga Corona berkahir dengan segera. Aamiin



[1] Al Mughni2/294.

[2] Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jaami’ no. 1026.

[3] HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078.


Sumber: https://rumaysho.com/1695-turun-hujan-berdoa.html#_ftn1




Berapa Hari

بسم الله الرحمن الرحيم
Semoga para pembaca selalu dijaga oleh Allah. Aamiin

Jadi, tadi Abah suruh umur dikalikan jumlah hari. Nah, segitulah hari hidup kamu di dunia.
Terus adikku bilang, coba kalikan jam.

Misalnya 22 (tahun) x 365 (hari) x 24 (jam)

Jadi pelajaran apa yang bisa diambil dari banyaknya hari tersebut? 

Sabtu, 06 Juni 2020

Surga

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah melindungi para pembaca dari melakukan maksiat dikala sendiri. Aamiin

مسل الجنةالتي وعدالمتقون،تجري من تحتهاانهر، اكلهادآئم وظلها، تلك عقبى الذين اتقوا، وعقبى الكفرينالنّار

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang yanh bertakwa (ialah seperti taman), mengalir dibawahnya sungai sungai, senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang yang bertakwa; sedangkan tempat kesudahan bagi orang yang ingkar kepada Tuhan ialah neraka.

Sabar

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah berikan kesabaran kepada para pembaca yang dalam penantiannya. Aamiin

Tetap sabar dan tetaplah sabar sampai akhir. Insyaa allah Allah  akan berikan kemudahan. Segera lekas datang, agar segera berkahir penatian. Semoga Allah mudahkan yaa. Aamiin. 

Dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan untuknya.” (HR. Muslim [2999] lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim[9/241])

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/9875-indahnya-sabar.html

Wish you

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah berikan kemudahan untukmu yaa.

Semangat.
Semoga kita segera dipertemukan Allah. Aamiin

Jumat, 05 Juni 2020

Cita citaku

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah memudahkan para pembaca untuk meraih cita-citanya. 

Apa cita cita kalian waktu kecil? Aku yakin ada hal yang menginspirasi kalian kenapa kalian bericita-cita menjadi hal yang kalian inginkan tersebut di waktu kecil. Mulai dari orangtua, saudara, oranglain atau bahkan kejadian yang ada disekitar kita misalnya pernah lihat pesawat terbang lalu bercita cita menjadi pengemudi pesawat. Apa pun itu. Semoga selalu berada di jalan Allah. Aamiin.

Apa cita cita ku diwaktu kecil?
Dahulu aku bukan orang Sekayu asli, aku pindahan dari sebuah desa yang jauh. Kemungkinan besar tahun 2015 listrik baru mulai mengalir disana. Yah begitulah. Seoarang anak yang ga paham dan ga tau bahasa Inggris. Pertama kali belajar kelas 5SD mulai dari pelajaran jam, Insya allah masih ada arsip pelajaran bahasa Inggris tersebut. Lalu kemudian, aku sangat tertarik dengan bahasa Inggris dan mulai kursus. 

Merasa perlu mengajarkan bahasa Inggris ke desaku aku berkeinginan menjadi guru bahasa Inggris. Qodarullah, hari itu ada kami konsultasi dengan pengajar di tempat kursusku bahwa sebaiknya ambil jurusan lain. Yah, dengan segala pertimbangan aku mengurungkan niatku mengambil jurusan bahasa Inggris. Allhamdulillah.

Kamu tau? Apa yang ingin anak anak di desaku tau sekarang? Aku tidak lagi punya keinginan untuk mengajarkan bahasa Inggris. Aku hanya ingin anak anak di desaku lebih mengenal Islam. Mengenal Manhaj Salaf, mengenal Bahasa Arab. 

Semoga desaku disana terbuka untuk meninggalkan tradisi nenek moyang dan kembali kepada Islam yang murni.
Aamiin.

Sukar dan Kualitas

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah mudahkan setiap urusan para pembaca. Aamiin

Hari ini kami sedang berkumpul di depan, Abahku duduk, Emak, adikku yang paling besar dan yang paling kecil. Abah bilang begini:

"Yuk kalau diperhatikan setiap yang sukar itu menghasilkan berkualitas. Misalnya menuntut ilmu itu sukar dan memang akan menghasilkan, misalnya lagi cari kayu bungur, sukar memang dan berkualitas bukan? Lalu misalnya cari uang, berulang-ulang kan? Nah, coba aja cari sampah, dimana-mana bukan? Jadi Yuk belajar, belajar terus"

Siaap. جزاك الله خيرا Abah.

Akhlak Baik

Aku tersentuh hari itu, sedang duduk bersama Abah di depan. Lalu diusap kepalaku dan Abah bilang;

"Ilmu yang tinggi itu akhlaknya baik."

Kamis, 04 Juni 2020

Hati yang Tentram

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah sehingga kita dapat terus berada di jalan Allah. Aamiin

الذ ين امنواوتطمئن قلوبهم بذكرالله، الا بذكرالله تطمئن القلوب

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingtalah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentam.


(Ar-Ra'd:28)

Jalanku

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita semua agar berada di jalan kebenaran. Aamiin

قل هذ ه سبيليْٓ اد عوالى الله، على بصيرة انا و من تبعني، و سبحن الله ومآ انا من المشركين 

Katakanlah (Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasa Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang musyrik.

(Yusuf:108)

Rabu, 03 Juni 2020

Menjaga Diri

بسم الله الرحمن الرحيم

Tau ga apa yang ada di pikiranku saat ini?
Ya allah aku ingin menjaga diri. 
Jangan buat ini semakin jauh lagi.

Aku takut jika tidak menjaga diri, maka Kau akan murka denganku.
Cukup sudah.

Astaghfirullah al adzim
Saya begitu tersentuh dengan pelajaran hidup yang saya dapatkan kemarin. Masyaa allah.

I got a good lesson yesterday.

Ketika mau chat, ketika mau posting, adakah manfaat nya? dan apakah hal tersebut mengantarkan ke surga atau malah sebaliknya?

Jadi, pikirkan dulu ya.
Terima kasih penyadaran dirinya.
Maasyaa Allah.
Semoga Allah menjaga muru'ah kita semua.

Semoga Allah permudah yaa... 
Aamiin

Memulai

Kalau memulai saja enggak berani, gimana mau berharap jadi besar. Enggak akan ada seribu langkah tanpa langah-langkah pertama.

Kalau mencoba saja ragu-ragu, gimana mau belajar. Mana ada pengalaman tanpa percobaan. Nggak akan ada kisah-kisah perjuangan seseorang, kalau dulu dia enggak pernah maju. 

Mau sampai kapan nunda-nunda? Nanti nggak kerasa tiba-tiba sudah tua saja. Sementara, nggak ada yang didapat, selain penyesalan karena terlambat.

--boycandra

Selasa, 02 Juni 2020

Malu

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshary Al-Badry radhiallahu ’anhu, dia berkata:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perkataan yang diwarisi oleh orang-orang dari perkataan nabi-nabi terdahulu adalah: ‘Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu’.” (HR. Bukhari, no. 3483)

Perempuan Biasa dengan Akhlak Luar Biasa

"Jadilah perempuan biasa tapi akhlaknya luar biasa."

 Tidak pantas perempuan sepertimu iri kepada perempuan yang seksi, sebab hijrah telah membuatmu menjadi istimewah.

Tidak pantas kamu iri kepada mereka yg lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah, Aplagi  bercampur baur. Harusnya kamu bersyukur sebab dirimu terjaga dari itu semua. 

Kamu tau?  Perempuan yg berakhlak tinggi akan lebih terhormat, 
Perempuan yg sederhana akan lebih tinggi. 

Untuk apa kamu iri pada mereka?  Karna mereka cantik?
Tenanglah, kamu jauh lebih cantik dengan akhlak dan agamamu.
Sebab kecantikan yg sebenarnya adalah dari hati yang besih. 

        Via diarysyari

Beriman Kepada Takdir Allah

Bila beriman dengan qadar yang benar, maka akan memiliki kemauan yang tinggi, dan menjauhkan diri dari kemalasan, berpangku tangan dan pasrah kepada takdir.

Sebab, iman tersebut mengharuskan untuk berusaha bangkit, mengubah keadaan yang pahit serta menyakitkan kepada yang lebih baik dengan cara yang disyariatkan.

--Abu Hudzaifah Ath-Thalibi

Sungguh-sungguh

Bersungguh-sungguhlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, janganlah bersikap lemah. Jika sesuatu menimpamu, janganlah mengatakan 'Seandainya aku melakukan, niscaya demikian dan demikian.' Tetapi katakanlah 'Ini takdir Allah, dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi." 

(Hadist Riwayat Muslim)

Senin, 01 Juni 2020

Ingatlah

بسم الله الرحمن الرحيم

يوم نطوى ا لسمآءكطيّ السّجل للكتب، كما بدأنآاوّل خلق نعيده وعدا علين، انّا كنّا فعلين

(Ingatlah) pada bari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati, sungguh, Kami akan melaksanakannya)

Sajak Mungkin

Mungkin dia memang yang paling berkesan, 
namun kini kamu telah ditinggalkan.

Mungkin dia memang yang paling tangguh, 
namun kini hatimu tak lagi dia sentuh.

Mungkin dia memang yang pernah terlalu indah, 
namun kini semua kisah itu berakhir sudah. 

Mau sampai kapan tenggelam dalam penantiaan yang tak pasti? Mau sampai kapan berharap pada seseorang yang sudah mengakhiri?

Hidupmu terus berjalan. Ada dia atau tidak, kamu harus tetap bertahan. 

Lalu apa lagi yang kamu tunggu? Berharap dia kembali sementara melirikmu saja dia sudah tidak mau. 

Lalu apalagi yang kamu harapan? Sementara jelas-jelas dia semakin jauh dan tidak bisa lagi ada dalam jangkauan.

Sudahlah. Jangan memaksakan utuh sesuatu yang sudah hancur parah. Tata hari baru, mulai langkah kecil lagi, temukan kehidupan yang lebih pas di kemudian hari.

--boycandra

Sifat Manusia

بسم الله الر حمن الر حيم

خلق ا لا نسا ن من عجل سا ور يكم ايتي فلا تستعجلون 

Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya.