Islam
adalah agama mayoritas penduduk Indonesia dan di daerah saya pun begitu. Bahkan
agama lain sempat di kecam oleh masyarakat disini. Dan hal itu terbukti dengan
beredarnya kabar peghancuran tempat
beribadah mereka yang dinilai tidak berhak didirikan. Namun, saat ini hal itu
sudah biasa dialami. Bahkan sekolahku, segelintir orang memang ada yang beragama
berbeda. Namun, mereka diterima dengan baik di sana dan sama seperti yang lain.
Berhak untuk belajar dan bergaul dengan teman-teman sebaya. Dan ya, inilah
kami.
Beberapa hari yang lalu, acara
besar-besaran di gelar di kotaku. Hal
ini berlangsung selama satu minggu. Yah, ini tentang agama. Agama mayoritas
negaraku sekaligus daerahku. Ada banyak
hal disana. Mulai dari orang-orang yang hebat mengaji hingga ada beberapa
diantara mereka yang hebat “nganji”. Yah bisa di bilang disini ada berbagai
macam tipe orang, mulai dari yang baik hingga yang paling buruk. Dan saya
sebagai seorang manusia, secara nyata bisa melihat perbedaan itu.
Di satu sisi lain, kadang akan
terjerumus akan hal yang buruk tapi setelah di pikir-pikir ternyata tidak juga.
Ya ya ya, hidup ini begitulah. Dan ini tentang acara penutupan itu, mengingat
aku tidak hadir dan menyaksikan acara pembukaannya karena terbilang sibuk
dengan sekolah dan tugas-tugasku yang tak berkesudahan ini. Namun, masih
meluangkan sedikit waktu untuk menulis ini. Walaupun sempat tertunda, tetapi
sekarang aku berniat untuk menyelesaikan ini, aku mengakui bahwa aku lupa
dengan ide apa yang akan aku tuliskan waktu itu, karena biasanya jika tidak aku
tuliskan secara langsung maka semuanya akan sirna dan tidak membekas
sedikitpun. Itulah karenanya, beberapa buku ku penuh dengan coretan-coretan
yang tidak penting tentang ide-ideku yang semuanya tidak bisa terealisasikan
namun aku cukup senang dengan hanya bisa menuliskannya atau di baca oleh
seseorang. Beginilah aku. Kadang pelupa dan kadang sangat mengingat sesuatu.
Tergantung apa yang dilupakan dan apa yang diingatkan. Wkwk.
Well, jadi sekarang ini aku berusaha
untuk mengingat apa yang tejadi pada penutupan
MTQ, dan Oh iya, aku ingat kok. Senyum dulu yo!
Malem
itu, aku pergi kepenutupan Musabaqoh Tilawatil Qur’an di daerahku. Dan
kebetulan aku baru bisa menghadiri acara itu pada hari itu karena seperti yang
telah kujelaskan diatas tadi. Dan aku masih beruntung karena masih bisa
menghadiri acara itu. setidaknya, aku tidak terlalu kudet atau ketinggalan
informasi tentang hal itu. dan iya, aku melihat banyak para remaja yang datang
kesana. Dan iya orang dewasa juga banyak kesana. Aku rasa disana terdiri atas
banyak kalangan, mulai dari bayi yang digendong ibunya, anak balita yang
gandeng ibunya, atau pasangan suami istri atau pasangan anak remaja yang saling
bergandengan. Well, bahkan kau
menuliskan ini sudah lupa tanggal berapa penutupan itu, tapi iya hanya inilah
yang berhasil ku ingat dan aku bertekad untuk menyelesaikannya dan berharap ini
bisa menjadi sumber inspirasi dan membuat saya untuk lebih introspeksi diri dan
makin mendekatkan diri kepada Allah dan tidak terlena kedalam kehidupan dunia
yang terlalu megah atau mewah serta menyampaikan permintaan maaf jika ada yang merasa tersinggung atau merasa tidak
enak hati dengan tulisan ini. Dan saya harapkan kalian yang membacanya untuk
meninggalkan komentar, kritik atau saran atas tulisan ini. Maka dengan itu, aku
kan merasa sangat senang sekali andaisaja hal itu benar adanya.
Well, hiruk-pikuk orang-orang
disekelilingku membuatku mereasa bahagia berada di sekitar mereka. Merasakan
semacam kehangatan dari jiwa social yang tinggi. Walaupun aku tidak mempunyai
keberanian untuk menyapa satu per satu diantara mereka karena takut akan
diomongkan sebagai orang yang sok kenal atau sok dekat. Maka, aku hanya
merasakan mereka dengan ketenagan hati dengan memejamkan sekejap mata ini.
Kemudian menarik nafas panjang dan melanjutkan melihat sekelilingku. Tempat
penjualan bukulah yang pertama dijumpai adikku saat itu, kebetulan sekali dia
ingin sekali membeli puzzle dan aku menyarankan untuk Spongebob saja. Dan dia
menyetujuinya.
Kami beranjak pergi dari sana, dan
mulai berjalan mengelilingi tempat itu. dan sepertinya aku melihat sesuatu yang
menarik. Dan aku mendengar bahwa mereka mengatakan itu adalah roda lambung. Dan
kau tau, mereka membawa pasangan mereka dan masuk kedalam sana. Dan aku
sebenarnya membayangka bagaimana jika itu adalah aku. Kemudian, aku mengakui
saat itu, tanpa sadar bahwa aku sudah tersenyum. Aku jujur bahwa sesungguhnya
aku juga menginginkan hal itu. aku tidak munafik bahwa aku juga menginginkan kebebasan
seperti mereka disana. Namun, akhir-akhir ini aku tersadar oleh sebuah buku,
buku itu mengatakan “Kau tidak akan pernah bahagia jika kau menginginkan milik
oranglain seumur hidupmu”. Well, aku menyadarinya dan sebenarnya kebahagiaan
yang terbesar adalah bisa pergi kesana bersama keluargaku. Dan aku tau, aku
akan sangat merindukan waktu itu. Love you my family. <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar