Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Sabtu, 28 Juni 2014

Penutupan MTQ



             Islam adalah agama mayoritas penduduk Indonesia dan di daerah saya pun begitu. Bahkan agama lain sempat di kecam oleh masyarakat disini. Dan hal itu terbukti dengan beredarnya  kabar peghancuran tempat beribadah mereka yang dinilai tidak berhak didirikan. Namun, saat ini hal itu sudah biasa dialami. Bahkan sekolahku, segelintir orang memang ada yang beragama berbeda. Namun, mereka diterima dengan baik di sana dan sama seperti yang lain. Berhak untuk belajar dan bergaul dengan teman-teman sebaya. Dan ya, inilah kami.
           Beberapa hari yang lalu, acara besar-besaran di gelar di kotaku.  Hal ini berlangsung selama satu minggu. Yah, ini tentang agama. Agama mayoritas negaraku sekaligus daerahku.  Ada banyak hal disana. Mulai dari orang-orang yang hebat mengaji hingga ada beberapa diantara mereka yang hebat “nganji”. Yah bisa di bilang disini ada berbagai macam tipe orang, mulai dari yang baik hingga yang paling buruk. Dan saya sebagai seorang manusia, secara nyata bisa melihat perbedaan itu.
            Di satu sisi lain, kadang akan terjerumus akan hal yang buruk tapi setelah di pikir-pikir ternyata tidak juga. Ya ya ya, hidup ini begitulah. Dan ini tentang acara penutupan itu, mengingat aku tidak hadir dan menyaksikan acara pembukaannya karena terbilang sibuk dengan sekolah dan tugas-tugasku yang tak berkesudahan ini. Namun, masih meluangkan sedikit waktu untuk menulis ini. Walaupun sempat tertunda, tetapi sekarang aku berniat untuk menyelesaikan ini, aku mengakui bahwa aku lupa dengan ide apa yang akan aku tuliskan waktu itu, karena biasanya jika tidak aku tuliskan secara langsung maka semuanya akan sirna dan tidak membekas sedikitpun. Itulah karenanya, beberapa buku ku penuh dengan coretan-coretan yang tidak penting tentang ide-ideku yang semuanya tidak bisa terealisasikan namun aku cukup senang dengan hanya bisa menuliskannya atau di baca oleh seseorang. Beginilah aku. Kadang pelupa dan kadang sangat mengingat sesuatu. Tergantung apa yang dilupakan dan apa yang diingatkan. Wkwk.
            Well, jadi sekarang ini aku berusaha untuk mengingat apa yang tejadi pada penutupan  MTQ, dan Oh iya, aku ingat kok. Senyum dulu yo!
Malem itu, aku pergi kepenutupan Musabaqoh Tilawatil Qur’an di daerahku. Dan kebetulan aku baru bisa menghadiri acara itu pada hari itu karena seperti yang telah kujelaskan diatas tadi. Dan aku masih beruntung karena masih bisa menghadiri acara itu. setidaknya, aku tidak terlalu kudet atau ketinggalan informasi tentang hal itu. dan iya, aku melihat banyak para remaja yang datang kesana. Dan iya orang dewasa juga banyak kesana. Aku rasa disana terdiri atas banyak kalangan, mulai dari bayi yang digendong ibunya, anak balita yang gandeng ibunya, atau pasangan suami istri atau pasangan anak remaja yang saling bergandengan.  Well, bahkan kau menuliskan ini sudah lupa tanggal berapa penutupan itu, tapi iya hanya inilah yang berhasil ku ingat dan aku bertekad untuk menyelesaikannya dan berharap ini bisa menjadi sumber inspirasi dan membuat saya untuk lebih introspeksi diri dan makin mendekatkan diri kepada Allah dan tidak terlena kedalam kehidupan dunia yang terlalu megah atau mewah serta menyampaikan permintaan maaf jika  ada yang merasa tersinggung atau merasa tidak enak hati dengan tulisan ini. Dan saya harapkan kalian yang membacanya untuk meninggalkan komentar, kritik atau saran atas tulisan ini. Maka dengan itu, aku kan merasa sangat senang sekali andaisaja hal itu benar adanya.
            Well, hiruk-pikuk orang-orang disekelilingku membuatku mereasa bahagia berada di sekitar mereka. Merasakan semacam kehangatan dari jiwa social yang tinggi. Walaupun aku tidak mempunyai keberanian untuk menyapa satu per satu diantara mereka karena takut akan diomongkan sebagai orang yang sok kenal atau sok dekat. Maka, aku hanya merasakan mereka dengan ketenagan hati dengan memejamkan sekejap mata ini. Kemudian menarik nafas panjang dan melanjutkan melihat sekelilingku. Tempat penjualan bukulah yang pertama dijumpai adikku saat itu, kebetulan sekali dia ingin sekali membeli puzzle dan aku menyarankan untuk Spongebob saja. Dan dia menyetujuinya.
            Kami beranjak pergi dari sana, dan mulai berjalan mengelilingi tempat itu. dan sepertinya aku melihat sesuatu yang menarik. Dan aku mendengar bahwa mereka mengatakan itu adalah roda lambung. Dan kau tau, mereka membawa pasangan mereka dan masuk kedalam sana. Dan aku sebenarnya membayangka bagaimana jika itu adalah aku. Kemudian, aku mengakui saat itu, tanpa sadar bahwa aku sudah tersenyum. Aku jujur bahwa sesungguhnya aku juga menginginkan hal itu. aku tidak munafik bahwa aku juga menginginkan kebebasan seperti mereka disana. Namun, akhir-akhir ini aku tersadar oleh sebuah buku, buku itu mengatakan “Kau tidak akan pernah bahagia jika kau menginginkan milik oranglain seumur hidupmu”. Well, aku menyadarinya dan sebenarnya kebahagiaan yang terbesar adalah bisa pergi kesana bersama keluargaku. Dan aku tau, aku akan sangat merindukan waktu itu. Love you my family. <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar