Alam sepertinya mengarti dan memahami. Hujan turut membersamai hadirnya dirimu kembali. Entahlah. Tak bisa aku marah apalagi membenci. Sejujurnya, hadirmu masih saja mengobati tetapi tetap saja menambah perih. Menangis lagi, berkali-kali tanpa bisa berhenti. Sudah, Aku tak apa dengan luka ini, tah, seiring waktu bakal sembuh nanti. Jadi, silahkan, bertahan pada pilihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar