Bukannya aku tidak pernah menerima jenis harapan lainnya, tetapi kebanyakan adalah sama. Pada akhirnya adalah aku yang menentukan. Siklus ujungnya adalah tertinggal dari harapan tersebut. Pupus seperti pupuk tersapu hujan deras mengalir ke sungai lalu menghilang bersamaan dengan rumput ilalang lainnya atau menguap karena panas lalu langit terlalu luas untuk memupuk semua bagainnya maka menghilang adalah pilihannya. Tanpa hasil dan terbuang sia-sia.
Walaupun berkali merasakan harapan itu tapi tetap saja aku melakukannya, tetap terlalu banyak berharap padamu. Begitu, untuk kesekian kalinya. Percaya dan menaruh harapan padamu. Tidak apa, aku bersyukur untuk sikapku ini.
Sejatinya berharap yang benar adalah berharap kepada-Nya, Pencipta seluruh alam dan isinya. Tak pernah kecewa, karena pada akhirnya akan ada hikmah dari setiap pengharapan kepada-Nya. Jangan lelah dan jangan menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar