Prinsip hidup Abah-ku pun adalah berbagi dan bersedekah. Allhamdulilah. Mungkin itulah kenapa Abahku bertemu Emakku dan sekarang aku mulai diajarkan dan ditanamkan seperti ini "jika nanti anak Abah suskses, ada ilmunya, atau apa pun yang sekarang, selalu ingatlah untuk bersedekah. Jika tidak bisa dengan materi, maka lakukanlah dengan tenaga, apa yang dipunya."
Akhir-akhir ini, aku bertemu seseorang yang sangat dermawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa dermawan adalah pemurah hati, orang yang suka berderma (beramal, bersedekah). Aku jadi bersemangat lagi dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan positif lainnya di masa depan, tentang harapan yang baik. Aku bersyukur, aku bisa belajar banyak darinya. Aku menemukan figure apa yang Abahku bilang. Maksudku contoh di depan mata tentang dermawan, bahwa dermawan itu masih benar ada, di dekat kami.
Jauh sebelum itu, kami juga bertemu dengan seseorang yang menjadi teman dekat Abahku, sampai sekarang. Dermawan adalah inspirasi.
Hari ini aku juga membaca tentang kedermawanan Rasullulah:
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika menggambarkan sosok Nabi shallallahu ‘alahi wasallam beliau mengatakan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسَ وَجْهاً ، وكان أَجْوَدُ الناسِ ، وكان أَشْجَعَ الناسِ
“Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling dermawan dan paling pemberani.” (HR. Muslim)
Berikut ini link untuk membaca lebih lengkap: Klik ya!
Semoga kita menjadi orang yang dermawan ya dan hidup dengan orang yang dermawan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar