Musyawarah memang perlu, apalagi berdiskusi. Beberapa kesempatan memang mengharuskan dua hal tersebut. Namun beberapa kondisi tidak harus, bukan? Bekerja sama dengan orang lain tentu saja adalah salah satu tempat dimana musyarawah dan diskusi adalah hal yang biasa dilakukan. Bahkan untuk setiap kesempatan, hampir semua anggota akan mengatakan iya. Berbeda halnya dengan atasan, namun tetap dengan saja mempertimbangkan pendapat anggotanya, bukan? Maksudku, beberapa orang bahkan meminta pendapat anggotanya dengan berbagai alasan yang bisa diterima lalu barulah memutuskan hal atau keputusan apa yang akan diambilnya, misalnya salah satu bidang yang tidak dikuasainya. Bisa saja begitu, kan?
Tentang memberikan pilihan dan harus dipatuhi, kurasa begitulah konsekuensi dari bekerja bersama orang lain. Bisa saja kita tidak mematuhi, namun ada konsekuensi lain dari hal tersebut. Pilihan terburuknya adalah seharusnya meninggalkan. Bukankah komitmen dan surat tertulis menjadi dasar atas kewajiban yang harus dilakukan? Lalu, sebagai sesama kenapa jadi seperti ini? Semua orang bisa saja mementingkan diri sendiri tapi setahu saya, kepentingan orang banyak adalah hal yang harus didahulukan. Jadi, bagaimana? Mungkinkah ada yang lebih penting?
Berada pada dua tanggung jawab yang seharusnya dapat diatur dengan baik, tentu saja adalah hal yang diharapkan semua orang. Namun, kalau saja dua tanggung jawab tidak mampu membuatmu menjalankan hak sesama manusia dan hak kepada Allah, kenapa memaksakan hal tersebut? Kenapa tidak disudahi saja pikirku?
Memang untuk berfikir positif itu bisa saja dilakukan oleh setiap orang, namun beberapa kali sudah berfikir positif membuatku cukup kapok, tentu saja ada hal negatif dalam diri yang sebenarnya menjerit ingin didengarkan. Saya sedang mengontrol diri, pikriku. Jangan sampai membuat orang lain tersakiti. Jangan sampai dzalim!
Pilihan dan musyawarah, kerja sama dan patuh adalah hal yang tidak terlepas dari kehidupan kita. Jangan sampai, jangan sampai hal ini membebankan kepada orang lain. Tetaplah profesional dan bersahaja. Kapan datang waktu berkomitmen, berkomitmenlah dengan benar karena tanggung jawab sungguh akan dipertanyakan di akhirat. Maksudku, semoga kita termasuk orang-orang yang tentu saja menunaikan kewajiban sebagai manusia kepada manusia dan yang paling utama kepada Allah. Aamiin.