Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Kamis, 21 Juli 2022

Menyayangi Diri dengan Merawat Diri



Bismillahirrahmanirrahim. Sebentar lagi memasuki usia seperemapt abad. Sudah tua katanya, maksudnya sudah tua untuk belum menikah. Sudah matang umurnya, kata orang. Tapi kembali lagi tentang kesiapan dan kemauan, bukan? Bukan ingin membahas tentang pernikahan yang sedang trend  pembahasannya di kalanganku, namun ingin sedikit menceritakan tentang menyayangi diri. Menyayangi diri dengan menjaga dan merawat yang sudah Allah titipkan pada kita. Cukup lama memang untukku mulai sadar, bahwa merawat diri itu penting. Maksudku, merawat dengan sepenuh hati. Bukan berarti setiap hari tidak merawat, hanya saja kurang maksimal.

Sejak SMA, aku selalu diingatkan, untuk mulai mengunakan bedak yang sudah tersedia di rumah, bedaknya, bedak bayi. Agar cukup enak dipandang, ibuku bilang. Seingatku, jarang sekali kuindahkan perintah itu. Maklum saja, aku benar orang yang acuh tentang penampilan. Terpikirkan olehku, tentang begitu cerdasnya orang-orang disekolah ku, di sisi lain, memang kebanyakan temanku tidak terlalu peduli juga soal penampilan. Ada  yang peduli, tapi beberapa saja. Teman akrabku malah sangat tidak memperhatikan penampilannya, jadi aku tak ambil pusing tentang penampilan. Seperti hadist rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam berikut ini:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,


الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ


Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545) Klik untuk baca lengkap!

Toh, Allhamdulillah, bahkan dengan tidak menggunakan apa pun, wajahku juga tetap tidak berjerawat, jadi untuk apa pikirku? Benar, kaan?

Akhir-akhir ini, ada yang cukup menganggu pikiranku, nyatanya, tak peduli terhadap penampilan mulai terkikis. Sejak membaca dan mendengarkan beberapa ceramah. Bahwa menyejukkan mata adalah sebuah perintah. Aku mulai bertanya, mulai mencari, persiapan saja, sebagai bekal nanti jika sudah ada yang disejukkan matanya. Hahaha, Begitulah akal pendek pada mulanya. Seiring waktu berjalan, malah semakin bersyukur bahwa diri sudah mulai mengerti, tentang merawat dan menajaga diri. 

Semoga para pembaca dan penulis dapat menjadi penyejuk mata yang dipunya ya, jika belum saat ini, semoga nanti di masa depan. Tetap sehat dan rawat diri, dengan tidak meninggalkan kewajiban kepada sang Pencipta dan kepada sesama. Bismillah. Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar