Televisi dan Masa Kecilku

Masih jelas terekam di ingatanku, ketika aku masih kelas satu sampai kelas empat sekolah dasar di desaku, minggu adalah hari yang paling ditunggu. Desaku kala itu, belum ada penerangan seperti sekarang ini. Aku juga masih malas-malasan datang ke sekolah, setiap pagi minggu duduk manis yang rapi di depan televisi di rumahku, menunggu acara kesukaanku: Dora The Explorer. Entah bagaimana ku menyebutnya saat itu, tentu saja bukan dengan sebutan seperti sekarang sampai aku pindah ke Sekayu dan bisa menyalakan televisi sesuka hatiku. Saat itu, beberapa jam saja sampai baterai aki habis waktu.

Lucu juga mengenangnya, aku duduk rapi kala itu seperti di sekolah karena berfikir orang-orang di televisi dapat melihatku, iklan misalnya. 

Sekarang, aku bisa melihat berbagai bentuk media visual (seperti pada gambar yang aku lampirkan). Aku suka, kadang aku dengan sengaja memotret televisi dalam berbagai acara. Hari ini, aku berperan dalam salah satu bentuk visual itu, walaupun malu-malu. Baru saja, kami melakukannya. Aku senang, tidak sabar ingin melihat hasilnya. 

Akhirnya aku sadar, beberapa hal dikelola banyak pihak sehingga menghasilkan pembelajaran dan cerita baik. Tidak hanya aku, tapi kita semua dapat mengakses berbagai platform bentuk visual kapan pun dan dimanapun dalam genggaman. Aku juga sadar, bahwa aku masih perlu belajar lagi dan tidak ingin bermalas-malasan lagi dalam sekolah. 

Begitulah, setiap kali aku merenung dan menengok ke belakang: aku sungguh berterima kasih kepada diriku dan orang-orang yang selalu membantuku sampai sejauh ini. Allhamdulillah. 

Mari, 

Saya bersedia diajak untuk belajar lebih banyak lagi.

Saya bersedia. 

Mohon kesediaannya membantu. 

Salam hangat, 

Novi dari masa kecil