Seandainya rasa rindu yang ada padaku, boleh dikatakan setiap waktu, boleh diungkapkan kapanpun aku mau dan atau boleh dibicarakan semaunya aku padamu. Tidak akan ada waktu untuk memikirkan kekhawatiran tidak akan berjumpa denganmu, yang adalah beberapa permintaan lain yang seharusnya boleh diminta setiap waktu. Lalu, pertanyaan ini datang menyerbuku, bolehkah aku meminta, sesekali ajaklah aku bertemu?
Namun, beberapa kali aku membaca obat rindu, bukan bertemu, tapi bersama.
Bagaimana caranya bersama, aku dan kamu?
Lalu, aku bergumam, bolehkah aku meminta, ajaklah aku bersama?
Bersama mengutarakan rasa ingin jumpa yang menggebu, ingin sekali dipeluk dalam dekapanmu. Mengantarkan tidur dalam kehangatan, dan terbangun dengan senyum sumringah untuk mengawali hariku.
Sayang, dalam diam rindu memburu untuk buru-buru diluruh. Sayang, rindu tak mampu diungkap, ada pembatas untuk rindu yang terjebak dalam perangkap. pun tak mampu dilepas dari kalbu, dan tidak ada yang boleh tau. Hanya ekspresi sepasang mata yang menatap, membicarakan rasa rindu, tanpa sepatah kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar