Pages

Pages - Menu

Pages - Menu

Selasa, 11 September 2018

Malam

Aku sudah bersiap siap ingin terlelap. Sudah ku baringkan tubuh di kasur yang sudah tidak baru. allhamdulillah. sejenak aku mengolah data dan peristiwa yang terjadi hari ini. masya allah, aku masih bisa bertemu dengan seseorang dengan pemikiran cerdas begitu. allhamdulillah. lalu. aku putuskan untuk menuliskannya disini, semoga kelak aku akan kembali bertemu dengan seseorang yang memiliki pemikiran seperti itu. insya allah. aamiin.

much love
novi

Jumat, 24 Agustus 2018

Hujan

Alam sepertinya mengarti dan memahami. Hujan turut membersamai hadirnya dirimu kembali. Entahlah. Tak bisa aku marah apalagi membenci. Sejujurnya, hadirmu masih saja mengobati tetapi tetap saja menambah perih. Menangis lagi, berkali-kali tanpa bisa berhenti. Sudah, Aku tak apa dengan luka ini, tah, seiring waktu bakal sembuh nanti. Jadi, silahkan, bertahan pada pilihan

Datang (Lagi)

Pagi ini aku benar-benar bersih bersih kamar. Merapikan segala barang yang kubawa kemarin sembari menata buku-buku yang berserakan berharap hatiku juga merasakan hal yang sama. Aku tenang tetapi perut kosong karena sejak kemarin aku belum mengisi perutku. Aku berbaring sejenak, melapas penat dan memegang handphone-ku.
Koneksi internetku terputus sebentar, aku reboot handphone ku dan tampil beberapa pesan di WhatsApp. Aku membaca satu persatu, aku terkejut sekali melihat kamu datang kembali. Bagaimana tidak? dengan semua hal yang sudah kamu lakukan, kamu datang dan bertanya tentang hal itu. Tidakkah kamu tau, memang ini kesalahanku yang tidak bisa mengatasinya sendiri, tetapi ini, karena aku terlalu sayang padamu sampai sampai terbengkalai beberapa hal dalam hidupku. Aku menjatuhkan air mataku. Kenapa masih saja datang?

Sabtu, 18 Agustus 2018

Kapan Berhenti (?)

Novi: Nyatanya saya masih bersedih untuk kehilangan 'Anda'

Noviya

Viya: Kenapa menangis malam ini, Nov?
Novi: Aku sudah bilang mau ngerjain proposal penelitian tapi aku ga ngerjain.
Viya: Kenapa?
Novi: Kenapa? I don't know.
Viya: are you sure you don't know? tell me
Novi: aku sadar aku harus melakukannya, demi ayah demi ibu dan adik adikku dan keluargaku. tetapi tetap saja itu tidak cukup kuat membuatku melangkah. aku harus menguatkan diriku. apa yang harus aku lakukan?

Novi dan Viya

a short dialogue about my life. Hai, i am Noviyanti.

Minggu, 12 Agustus 2018

Surat Untuk Tuan

Selamat pagi,Tuan.
Kabar sehat, bukan? Sedang berbahagiakah Tuan sekarang karena saya sudah melakukan apa yang Tuan inginkan? Merelakan dan mengikhlaskan. Bukan, tepatnya rasa yang saya paksa tenggelam dalam dalam di hati nan penuh dengan lautan kekecewaan. Tak akan saya menyalahkan Tuan, karena berkali-kali Tuan selalu peringatkan saya agar lekas-lekaslah menjauhkan diri saya dari Tuan. namun, masih saja saya bertahan pada lingkaran yang pada akhirnya membawa kehancuran. Kehancuran jiwa dan raga yang penuh harapan. Asal Tuan tau saja, hari itu saya terus menangis sepanjang saya menghadap Tuhan. Bahkan air mata saya tak mampu dihentikan dengan semua usaha teman-teman saya membuat candaan. Tidak main-main luka yang Tuan ciptakan. Sangat dalam dan sampai-sampai hampir mematikan. Saya rasa Tuan lebih tau rasanya, kan? Apalagi tatkala saya tahu perubahan sikap Tuan karena Tuan sudah menentukan akhir pelabuan, Tuan. Duh, saya benar-benar meteskan air mata saya kala itu Tuan. Kala itu pun, kalimat yang Tuan ucapkan bahwa jodoh berada ditangan Tuhan benar-benar menyejukkan. Haha. mungkin saat menucapkannya Tuan tertawa, Bahwa memang tidak pernah ada kesempatan itu bagi saya. Namun di atas segala kebenaran yang masih penuh dengan ke-abu-abu-an ini saya berterimakasih Tuan, saya hanya ingin mengabarkan bahwa saya sekarang baik baik saja. Itulah yang Tuan inginkan, bukan? Baiklah Tuan, jaga kesehatan Tuan dan jangan sering begadang. Oh iya, kemarin katanya Tuan mau berhenti menghisap sesuatu yang mengeluarkan asap itu? Terkahir Kulihat Tuan masih menggunakannya.

Salam
Anak Kecil

Minggu, 15 Juli 2018

Pergi

Hari ini? Pergi hari ini? Kenapa rasanya berat sekali melangkah pergi? Aku sudah menundanya berhari-hari, bahkan sudah lebih dari tujuh kali dalam seminggu ini. Lalu? Kapan kau akan memulai lagi, sayang?
Selalu saja punya alasan untuk menunda membuktikan dirimu belum siap membuat sebuah karya untuk masa depan. Bukan, bukan belum siap, hanya saja, aku masih rindu rumah.

Sabtu, 14 Juli 2018

Dingin

Terimakasih untuk membuatku berjuang sangat keras, semoga saja aku tidak pernah lelah, insya allah.

Minggu, 08 Juli 2018

On

They were online at the same time sometimes i thought... hujan selalu datang bersama angin, bukan?
it didn't make me feel better, just.... too much too think right now

Tidak

aku sudah tidak menduga lagi. aku sudah berusaha. memikirkan kebaikan saja. tetapi tetap saja, aku masih lemah. aku masih sering menjatuhkan air mata. aku tak kuasa menahannya. aku tau, kamu tidak suka wanita menangis. aku harus bagaimana? aku sudah mengadukannya pada Rabb-ku. Iya, aku tinggal menunggu saja. Bisakah kamu membantuku? Aku benar-benar ingin mendengarkanmu berbicara. walaupun bukan tentang dugaanku, setidaknya aku mendengar suaramu. kurasa ini cuma kebetulan saja, bukan?

Kamis, 05 Juli 2018

Ketakutan

Aku selalu saja merengek tentang kebenaran-kebenaran. Menuntut kejelasan yang tak berkesudahan dan selalu berujung dengan menerima kesemuan. Namun pada akhirnya aku menyadari bahwa aku begitu takut dengan kebenaran itu.
Kamu memang selalu mengagumkan. Kurasa kamu sudah sangat mengerti watakku dan membuat jawaban-jawaban atas pertanyaanku menjadi begitu. Iya, terimakasih. Aku rasa kamu sangat mempedulikanku, bukan? Aku senang sekali. Pada akhirnya, kamu selalu bisa membuatku berfikir untuk memikirkan kebaikan saja.

Rabu, 04 Juli 2018

You (3)


Rasanya hari ini ingin kuhabiskan dengan menangis saja. Pasalnya sejak semalam aku tidak bisa tenang, terpifikirkan kamu yang entah peduli atau tidak denganku. Oh tidak, tidak, maksudku, apa kabar kamu? Sehat, bukan? Tidak seperti aku, aku mengaku, aku kurang sehat hati. Aku selalu merindu. Kurasa kamu tau, bukan?  Tapi kamu seakan-akan tidak tahu. Aku jadi sedih. Huah. Aku tidak tau lagi harus bagaimana mengungkapkannya dengan kata. Aku ingin sekali bertemu denganmu, face to face, and listening to your explanation as a man.

You (2)

Aku mengerti ada banyak yang ingin kamu sampaikan padanya, ada banyak yang ingin kamu keluhkan padanya. Aku mengerti, berhentilah menangis. Semangatlah. Adukan saja dia pada Tuhan-mu. Sudah, sudah, biarkanlah. Kenapa kamu harus menjatuhkan air mata? Berhentilah. Kumohon. Untuk kali ini saja. Berhentilah, karena sekarang kamu sedang tidak sendiri

Minggu, 01 Juli 2018

You (1)

seharusnya aku tak perlu khawatir, karena ada Allah subhanahu wa ta'ala. tapi kamu terlalu tenang.

Minggu, 24 Juni 2018

a little flashback of a missed call

         Sisa hujan deras semalam menyisakan dingin, sungguh dingin hingga menusuk ke hati. Aku tergerak sedikit demi sedikit ingin menyentuh yang sudah begitu lama aku ceritakan. Iya, kembali menulis dan meluapkan kata yang ada diotakku. Kubaca sedikit publikasi-ku zaman dahulu. Kulihat popular post dan mulai memainkan tanganku. Bergerak sedikit demi sedikit mengarah ke tempat yang menarik perhatianku. "a missed call" benar-benar menghipnotisku untuk menekan ditempat itu. Iya. aku benar-benar melakukannya.
          Tangan yang dingin kutangkupkan pada wajahku, hangat, begitulah yang kurasa. Mataku mulai mengamati barisan-barisan kata pada layar laptopku. Satu persatu kulihat kemudian kubaca dengan saksama. Kemudian terukir seulas senyuman penuh kenangan pada wajahku di baris kedua. Ah, benar-benar... Aku menuliskan sesuatu yang sangat benar waktu itu pikirku.
           Aku kembali mengonsentrasikan pikiranku pada tulisan yang kubaca itu. Wah, aku semakin tersenyum kemudian sedikit menundukan kepala, menutupkan tanganku pada wajah beberapa detik kemudian melihat ke kiri dan tersenyum lebih lebar lagi. Aku...umm maksudku, aku harus berani membacanya hingga tuntas. Perlahan tapi pasti, kuayunkan tanganku ke sisi tangan layar cerita itu, menggerakan dengan jari-jariku sekedar untuk melihat lebih jelas dan lengkap cerita itu. Iya, aku sangat semakin tersenyum. Aku tak bisa menuliskan senyumku dalam kata yang benar kali ini, tapi aku sudah berusaha karena aku sudah berkomitmen untuk menulisnya, hihi. Otakku terasa begitu panas dan benar-benar butuh kedinginan, wkwk. Entahlah, aku tidak tau pertanda apa itu.
            Aku sampai pada perlabuhan terakhirku, eh, bukan. Aku sampai pada baris terkahir cerita itu.  Dua baris akhir kalimat itu benar-benar membuatku cukup lama termenung, memperkerjakan otakku sedikit lebih keras dan beberapa kata mengaung dikepalaku. Otakku benar-benar butuh kedinginan dan hatiku benar-benar kedinginan. Ini penyakit. Bagaimana mungkin hati dan pikiranku tidak selaras?
           Kamu tau obat segala penyakit? Al-Qur'an. Aku rasa, aku harus lebih banyak mengaji dan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Semangat ya akhi ya ukhti! Let's go to jannah together. Semoga kebaikan selalu menyertai kita, insya allah. Berikut firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qu'ran:

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).

Kamu

Kamu bertindak tidak adil, hanya aku yang tidak diberikan kebenaran.

Sabtu, 16 Juni 2018

Bae

Aku harus membedakan antara jatuh cinta dan obsesi semata.
Jika benar obsesi, aku sudah lama pergi bukan?

Kamis, 17 Mei 2018

You

Baru kusadari, perubahan sikapmu ternyta karena ada yang lain?
Yah, lucu memang. Tapi tak apa. Semoga kau tau bahwa ada seseorang disini yang belum pernah pergi dengan kasih sayangnya. Haha. Egois sedikit memang, tapi percayalah. Jangan buat aku selalu cemburu. Aku lelah dengan hati kotor seperti itu. Bisakah sedikit berperasaan?

Jumat, 27 April 2018

Selamat Pagi

Aku memulai lagi,
Menata hati,
Menata diri,
Sesegera mungkin inginku selesaikan ini.
Oh skripsi-
Semangatlah-novi!
Selamat pagi...

Sabtu, 21 April 2018

This Day will be Remembered

April, 21st 2018

Memang tak bisa dikira, bahwa aku menjadi salah satu yang tersakiti.
Ah,
Tidak, tidak, aku yang telah menyakiti diriku sendiri.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, ini akan memiliki akhir yang seperti ini.
Menghela nafas dan tersenyum adalah cara yang hanya bisa kulakukan.
Baiklah.
Terimakasih. Maaf telah menyayangimu begitu dalam.
Jika benar akan berjodoh, kita akan bertemu di pelaminan sebagai suami-istri.
Teruslah mencari, tak apa.
Asal kembali lagi pada Novi.
Iya tak apa, semoga Allah selalu berikan kesehatan kepada kita.

Much love,
Novi

Jumat, 20 April 2018

Bridge Base Online

Main game sambil nangis, pernah?
Belum aja mulai, udah nangis pernah?
Serasa mau marah, tapi ga bisa, ujung-ujungnya nangis ajah dah.

Kamis, 19 April 2018

Terlalu Malam

Aku tidur terlalu larut.
Astagfirullah Al adzim

Senin, 16 April 2018

Belum Dewasa

Untuk sebuah hubungan yang kuharapkan berakhir di pelaminan,
Untuk sebuah hubungan yang kuharapkan menjadi akhir dari penantian,
Semoga 'kamu' akan benar-benar hadir dalam pelukan.
Insya Allah.
Belum dewasa, memang, ketika aku melaporkan setiap kegiatanku.
Hanya saja, aku tidak ingin kau merasakan ke khawatiran yang sama denganku.
Aih, Tak apalah.
Akan Ada balasan untuk semua ini Dari Rabb-kita.

17 Aprl

Rasa takut kehilangan yang benar-benar di ujung otakku,
Entahlah.
Ku bertahan pada suatu pilihan yang kadang benar menyesakkan.
Belum mengerti,
Aku hanya butuh penjelasan bahwa Kau benar adanya tidak ada hubungan apa pun dengannya.
Itu saja.
Selebihnya, biar Allah saja yang mengaturnya.
Tapi boleh tidak yakinkan Saya untuk cepat menyelesaikan ini?
Saya Rindu sekali, Bae.

Minggu, 15 April 2018

Saya

Saya belum cukup dewasa untuk menerima perlakuan yang begitu.
Anda kenapa begitu sekali kepada saya?
Kenapa Anda begitu?
Saya sudah berusaha untuk biasa biasa saja.
Anda...
Yasudahlah...
Saya pun tak bisa berbuat apa-apa.
Baiklah...
Saya begitu memaksa dan Anda begitu ingin membuat saya orang lain.
Saya tidak mengerti

Pagi

Pagi ku ucapkan, Bae.
"selamat pagi bae-ku.
Hari ini rencananya bagaimana?
Lekas sembuh ya
Segera datang kesini ya
Bae

Kamis, 12 April 2018

Hati

Dear Bae,
Lagi apa? Lagi chat sama siapa?
Lagi apa?
Bae lagi apa?
Bae chat apa?
Apa Bae chat dia?
Kenapa Bae ga chat aku?

Sayang

Sayang.
Sayang..
Sayang...
Tidak merintihkah badanmu, sayangku?
Aku sayang
Bae

Rabu, 11 April 2018

Need a talk, bae

I only need a talk. I need some support. I've been waiting till midnight, and you said "I wanna sleep". May I hear a little bit your voice? Just a little bit, bae. Just a little bit your voice. Even only a "halo".
Oke, maybe you are tired. Nice sleep, bae.
Biarkan aku dan dinginnya malam menghangatkan tidurmu dalam kejauhan.
Biarkan aku memelukmu, dengan doa'-doa pada sang penciptaku.
Kelak, semoga kau sadar, Ada yang selalu menantimu.
12 April 2018
Nov
In a day where I do want to hear bae's voice to support me to finish my last project, makalah penelitian.

Pernah

Sebelum ini saya pernah dan saya bisa. Saya bisa. Insya allah. Aamiin

Rabu, 17 Januari 2018

Termobakteriologi

2018
18 Januari 2018 tepatnya, terimakasih untuk menghadirkan jiwa dan hati yang bersemangat kembali, bu. Terimakasih sudah memotivasi jiwa yang sedang lemah ini. Jiwa yang setengah kehilangan kendali atas diri yang penuh dosa ini.
Terimakasih untuk mengingatkan aku bahwa jika sudah memilih untuk tetap konsisten atas pilihan itu dan bertanggung jawab atas konsekuen yang akan didapatkan atas tindakan tersebut. Terimakasih telah mengingatkan sedikit berusaha lebih keras karena segala sesuatu harus diperjuangkan. Allhamdulilllah. Kembalilah jiwa yang dengan semangat yang membara, bawalah manfaat dan bahagia bagi orang banyak. Semangatlah