Honestly,
Aku tak pernah ingin merasakan
ini
Rasa membenci
Only,
Ini perasaan yang sulit
dijelaskan
Antara sayang dan kemarahan
Mungkin,
Aku tak sendiri disini
Tapi, sebaliknyalah yang terjadi
End,
Hanya satu harapan yang
kuinginkan
Sebuah kebahagiaan
Terlalu lama aku memendam semua rasa
ini. Begitu berat menahannya agar tak pernah terungkap. Semua itu karena aku
takut mengecewakanmu. Jika saja, aku mampu melenyapkan semua rasa ini mungkin
tidak akan menjadi seperti ini. Suasana saat ini, membuat aku merasa sedikit
canggung bersamamu. Aku ingin sekali pergi dari sisimu. Tidak mempedulikanmu
lagi. Tapi, aku tak bisa berpura-pura acuh terhadapmu. Semua sandiwara itu
terasa sangat menyakitkan. Aku... aku sayang kamu, sesungguhnya. Hahaha, itu hanya
ucapan semata. Jangan dipedulikanlah, itu hanya humor untuk tidak membuatmu
membenciku.
Sekali lagi, ingin rasanya aku
pergi. Pergi... Pergi. Lihatlah, bahkan hanya dengan menatapmu aku merasa
sakit. Tidakkah kau mengerti? Oh, aku tahu tentulah tidak. Tapi, setidaknya kau
mau menjaga perasaanku untuk tidak membuatku terluka. Membuatnya seperti biasa.
Mungkin aku harus sedikit lebih kuat
untuk sementara waktu dan mencoba untul bertahan pada perasaan ini. Namun
lihatlah, kau merusak semua niat baikku bahkan menghancurkannya. Perlahan kau
merasa berrsalah, perlahan kau merasa terluka juga. Perlahan kau menyatakan
bahwa ini semua salahmu. Tapi, hanya dimulutmu saja. Aishh, dasar kau! Kenapa
kau seperti itu? Kau tahu sesungguhnya aku menginginkan ketulusanmu. Tapi,
Impossible! Kau telah menancapkan luka padaku maka aku membutuhkan waktu untuk
menghilangkan bekas luka itu. Ah, mungkin tak perlu untuk menyembuhkan bekas
luka itu.
Ah, tapi setidaknya aku ingin
mengucapkan terimakasih karena telah menganggapku ada. Dan aku akan benar-benar
mengucapkan selamat tinggal. Aku akan benar-benar pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar