Hari-hari ku jalani sangat senang sekali, aku bertanya banyak hal dan menerima banyak hal yang welcome sekali. Aku nyaman sekali. Hampir semingguan sebelum seminggu yang lalu, aku juga masih tenang saja, karena mindset-ku adalah kamu punya kesibukan. Namun hampir semingguan ini, bukan itu lagi yang ku terima, aku mendapatkan pesan deklarasi yang tetiba saja, tanpa kompromi denganku lagi. Ah, aku belum siap-siap. Mendadak sekali keputusannya. Aku masih harus menyesuaikan diri. Tentu saja aku langsung menangis saat membacanya. Menyadari usiaku yang sudah cukup dewasa, aku menahan kuat-kuat air mata, menjadi sosok yang aku idamkan seperti di awal cerita. Ah, astaghfirullah, ternyata dewasaku masih dalam proses ya. Buktinya, sampai hari ini, aku masih belum siap dengan perubahan yang aku terima. Aku masih tersenyum dan kadang sambil menahan tangisan. Hahaha. Lucu sekali. Usia tidak muda namun masih berperilaku anak kecil. Sayang, kamu apa kabar? Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu benar-benar tidak mau bertemu denganku lagi? Hahaha.
Aku masih memberikan diriku kesempatan untuk terus bertanya, memberikan pesan tentang pertanyaan-pertanyaan ku seperti biasa, namun terasa beda ya. Kenapa ya? Padahal kamu bilang kita tetap seperti biasa, dan bahkan sekarang menjadi lebih baik. Setelah ku pikirkan, aku hanya ingin di perlakukan seperti biasanya. Bolehkah? Bolehkah aku meminta padamu? Jangan gini, aku belum siap sekarang.
Tapi tidak apa-apa, kalau kamu tetap kuat, aku bisa terima keputusanmu. Tapi tolong, biarkan aku untuk menyesuaikan diri dahulu. Semingguan ini atau bahkan sampai beberapa minggu ke depan, kamu masih akan terima beberapa gangguan-gangguan dariku, sampai aku malu sendiri dengan diriku, sampai aku sudah cukup dengan semua ini. Sampai aku, bisa kembali seperti sedia kala tanpamu. Sampai aku... Berat ya... Karena di dalam otakku sudah ada kamu kalau soal segala sesuatu yang aku kurang tau. Sayang, bolehkah aku masih meminta ingin berjumpa? 😅 Hahaha. Aku bohong kalau aku baik-baik saja. Aku sedang tidak baik. Aku pun demam. Hahaha. Ku rasa bukan obat yang menyembuhkanku tapi kamu. Hahaha. Astaghfirullah. Astaghfirullah.
Terima kasih ya sudah bersabar atas diriku. Semoga kamu sehat selalu. Sayang 🤗
Aku ingin mengatakan padamu sekali lagi, Bolehkah Aku Meminta Berjumpa Berkali-kali? (4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar