Minggu, 28 September 2025

Candu yang Mematikan

Aku tahu dengan pasti, candu terhadap manusia, adalah cara sederhana untuk menuju mati.
Melepas segala hal yang menyangkut kamu, aku seperti bunuh diri kecil-kecilan. Membunuh segala harapan, memangkas setiap keinginan, hingga membunuh fikiran agar tidak terlalu banyak memikirkan.

Ada sesuatu darimu yang selalu membuatku kembali, meski aku telah menyadari aku harus pergi. Aku telah terbiasa mendengar suaramu di sela hening. Aku telah terbiasa mencarimu saat mimpi buruk membuatku menggigil dingin. Keterbiasaan yang membuatku setengah mengemis memintamu tetap menetap, meski barangkali, kita tak lagi layak.

Kamu adalah ritme, pola, yang terbentuk dari hari ke hari. Tanpa kamu mungkin aku tetap bertahan, hanya dengan hampa yang menyeruak dengan perlahan, mengikis senyum, dan membuat sunyi yang berkepanjangan.

Pada beberapa malam aku masih meraba udara, berharap sisa suaramu akan mampir kembali sebelum lelap tiba. Aku masih menantimu di sela kesibukan, meski sisi kesadaran memperingatkan, barangkali, kamu bahkan tidak mengingat aku sama sekali.

Mereka berkata, aku terlalu banyak mengandalkan diri sendiri. Tapi kamu, di sini, malam ini, tanpa kamu aku kehilangan peta untuk tempat yang di sebut sebagai suaka, tempat menjahit sebagian luka yang aku miliki. 

 Lentera Shenja  
 #RuangRelung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar