Rabu, 23 Desember 2015

My feeling isnt important


             Hujan deras yang mengguyur kota itu serta petir yg menyambar menghiasi langit kota itu menjadi teman Viya malam itu.  Dia benar benar tidak habis pikir ini akan terjadi, kenapa akhirnya dia dengannya?  Kenapa tiba tiba dia bisa jatuh hati dengannya.  Ini juga kenapa jadi seperti ini?  Duh.  Ini benar di luar akal sehatnya. 
             Awal pertemuannya dengan Izya adalah di sebuah perlombaan tingkat provisi. Di tempat pertama kali bertemu itu mereka memang sempat berkenalan.  Tapi Viya tak begitu mengingatnya dengan jelas karena terlalu banyak yang mengaharuskan mereka berkenalan. Hehe.  Sebenarnya tak apa mereka tak berkenalan tapi lebih baik berkenalan agar tau sama lain walaupun itu tak menyebabkan mereka mengenal lebih dalam lagi.  Setidaknya kesan baik akan tercipta jika mereka berkenalan pada saat itu.  Dan mungkin di lain kesempatan akan bertemu dan mungkin salah satu diantara mereka ada yang mengingat sehingga jika bertemu bisa saling menyapa.  Hehe.  Allhamdulillah  jika bisa seperti itu. 
Selesai perlombaan sore itu,  ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar