Sabtu, 12 November 2022

Lelah Dunia Yang Tidak Berkesudahan



Serasa ingin tidur cepat hari ini agar air mata tidak keluar [lagi]. Lagi, lagi, lagi karena dunia yang begitu menyesakkan untukku. Ingin menyembunyikan mata berkaca-ku, yang sudah mulai membasah dari orang-orang sekitarku, entah karena apa. Apa benar karena dunia, atau terpikirkan dosa-dosaku? Tidak tau, tetiba saja jatuh, apa benar, apa benar? Apa benar aku belum maksimal? Apa benar begitu pikirku? Bagian mana yang aku belum maksimal itu?
Tidak tahu...

Rasanya perlu saja aku mengeluarkannya dengan tangisan. Karena aku tidak kuasa berkata kasar pun tidak kuasa bercerita kepada seseorang. Pun aku mencoba menceritakannya pada Tuhan, tapi terlalu malu, dunia, dunia, dunia, dunia. 
Dunia yang tiada habisnya pikirku, yang terucap, hanyalah "Ampunilah dosa-dosaku." Lalu air mata itu jatuh, dengan leluasa.

Ah, aku kenapa begitu?
Kapan belajar lagi?
Kenapa waktu terlalu banyak untuk dunia?
Bagi saja peran seperti waktu itu diajarkan kakakku?

Baik, 
Mari klo begitu.

Sedikit lagi, sedikit lagi. Tidak apa menangis sekarang, nanti lega kan?
Sudah belum?
Belum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar