Sabtu, 13 November 2021

Untuk Para Ibu Demi Masa Depan Putrinya

1. Hormatilah suamimu ketika dia di rumah atau di luar rumah, dan bersegeralah memenuhi kebutuhannya, khususnya di depan putri-putrinya.

2. Jangan bertikai dengan suami di depan anak-anak, never! Perselisihan yang terjadi tidak boleh melewati pintu kamar tidur.

3. Sengajalah meminta izin suami di depan putri-putrinya, bila ingin masuk atau keluar atau apa saja.

4. Jangan pernah menampakkan pembangkangan atas perkataan suami di depan putri-putri.

5. Bagi istri-istri penguasa terhadap suaminya, yang ikut campur dalam segala urusan suaminya bahkan mengintrogasi suami (Kenapa jendelanya dibuka? Bagaimana kamu keluar sendirian kemarin?! Kenapa beli roti ini?dll), seakan dialah komandan di rumah, menyuruh, memerintah dan melarang di rumah.
Yakinlah bahwa putri-putrinya kelak akan menjadi fotocopy dirinya, secara otomatis dia akan menguasai suaminya seperti yang dia lihat di ibundanya, dan bila ternyata dia mendapatkan suami yang memiliki kepribadian yang berbeda dengan ayahnya, maka tiada solusi kecuali CERAI.

6. Seorang istri tidak boleh memberikan izin bagi lelaki untuk memasuki rumahnya dikala  suaminya tidak di rumah, walaupun dia itu adalah teman dekat keluarga ataupun tetangga.

7. Seorang ibu yang mulia akan bersolek dan berdandan untuk suaminya, dengan sengaja dia menunjukkan hal itu di depan putri-putrinya seraya menjelaskan bahwa itu adalah hak suami, dan dia juga tidak bersolek ketika keluar rumah, atau di depan orang yang bukan suami, untuk memberi contoh nyata pada putri-putrinya

8. Istri yang sholelah tidaklah pelit dan tidak pula boros untuk urusan rumah, dia berada di tengah.

9. Sangat indah sekali, bila anak-anak meminta sesuatu pada ibunya dan sang ibu berkata kepada mereka: “Kita akan menanyakannya pada ayah, dan kita tidak akan melakukan sesuatu kecuali bila direstui olehnya”. 
Dengan sering kalinya melakukan hal ini, maka akan tertancap di dalam diri putri-putri penyerahan tongkat kepemimpinan pada lelaki, dan tidak boleh seorang wanita menelanjangi suaminya dari pakaian kepemimpinan dengan dalih gender dan kebebasan.

10. Istri yang sholehah akan menyambut kedatangan suaminya dengan wajah yang ceria dan tidak langsung mengadukan tingkah anak-anak yang menyebalkan atau tetangga, atau apa saja. Namun ia akan mencari waktu yang tepat.

11. Tidaklah elok seorang istri mengadukan kehamilannya, urusan menyusui, atau pekerjaan rumah di depan putri-putrinya karena hal itu akan terekam di memorinya.

12. Tatkala ada tetangga atau temen wanita memintanya untuk turut berkunjung ke rumah fulanah, hendaklah sang ibu berkata pada mereka dan diperdengarkan pada putri-putrinya, ‘Aku akan memberitahu suamiku, bila dia setuju maka aku akan ikut”, dan tatkala suaminya datang maka ia memberitahu suaminya tanpa nada paksaan,”Apakah ia diperbolehkan untuk berkunjung ke rumah fulanah”, dan bila suaminya diam saja, maka ia tidak memaksa, dan lansung memberi tahu temannya bahwa ia tidak bisa ikut, di depan putri-putrinya.

13. Bila sang ayah memerintahkan kepada anggota keluarga suatu perintah, maka hendaklah sang ibu bersegera melaksanakannya dan menyuruh anak-anak bersegera, dan mengajarkan pada mereka pentingnya mematuhi perintah suami, tatkala anak-anak merasakan hal itu maka ia akan tumbuh besar menghormati nahkoda yang kelak mengemudikan bahteranya agar tidak pecah dan tenggelam di samudra.

14. Tatkala seorang istri meminta kepada suaminya berbagai macam permintaan yang melelahkan suaminya karena ketidak mampuannya, maka kelak putrinya akan menirunya tatkala mereka menjadi istri.

15. Seorang istri yang duduk ngobrol bersama tetangga atau temannya menceritakan rahasia-rahasia rumah tangganya, maka kelak putrinya akan dengan mudah menyingkap rahasia suaminya di depan orang lain, tatkala ia menjadi istri.

insyaAllah dengan menjalankan nasehat-nasehat ini, kelak putri-putri kita akan menjadi istri-istri dan ibu-ibu yang mencetak mujahid-mujahid dakwah masa depan.

[Dari Kitab Kaifa Takun Ahsan murobbi fil ‘alam,  h 44-45, diterjemahkan oleh Ust. Syafiq Basalamah, M.A]

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺎﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ

"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (Al Furqon: 74).

______
Postingan ini dipublikasikan oleh page IKuttab Media Edukasi (2018)
Dikutip dari postingan Ustadz Yani Fahriansyah

Sabtu, 06 November 2021

A MOTHER'S ADVICE TO HER DAUGHTER BEFORE MARRIAGE

“Oh my dear daughter, take from me these 10 qualities; they will be for you a stored treasure and a reminder: 

1 • Accompany him with contentment and live with him in a good manner. 

2 • Listen to him and obey him. 

3 & 4 • Take care of his eyes and take care of his nose, so do not let him see anything ugly from you and only let him smell pleasant smells from you. Kohl is the best beautification while water is the sweetest of the rare perfumes. 

5 & 6 • Pay attention to his meal times and be quiet during his sleep moments, because the heat of hunger is like a burning flame and disturbing his sleep will anger him. 

7 & 8 • Take care of his home and his wealth and look over him, his servants, and his children. Protecting his wealth shows good judgement, while watching over his servants and children shows good management. 

9 & 10 • Do not expose his secrets and do not disobey his command. If you expose his secrets, he will never feel safe with you, and if you disobey his command, his heart will boil with anger towards you. 

“Beware of showing happiness in front of him when he is sad, and do not express sorrow in front of him when he is happy. In the first scenario, it shows negligence, and the second scenario will cause him sadness. 

Show him utmost respect and the utmost honour, and agree with him as much as possible; this will increase your companionship. And know— you will not attain what you love until you prefer his happiness over your happiness and his desires over your desires concerning what you like and dislike. May Allāh grant you what is best.”

Book: A message Exclusively to the Muslim Woman
By Shaykh Jamāl al Hārithi 
Translated by Rasheed Barbee
Authentic Statements Publications
P. 31, 32