Semoga para pembaca menerima semua ketetapan Allah. Aamiin
Malam semakin larut, hujan semakin deras dan aku tenggelam dalam pikiranku. Aku ingin menepati janjiku menulis tentang menikah.
Sungguh, aku tidak ingin menjadi wanita akhir zaman yang terus membicarakan perkara ini. Aku takut akan melalaikanku. Tapi, izinkan aku untuk sedikit berpendapat, agar setelah ini, dengan lapang dada dapat menerima ketetapan Allah.
Aku percaya, sebagai seorang wanita muslimah, tentu saja menikah adalah salah satu tujuan hidup. Namun, menikah seperti apa yang diinginkan itu menjadi kriteria masing masing setiap insan. Semua mempunyai rencana yang tentu saja tidak sama. Tergantung bagaimana ia berfikir tentang akhir kehidupannya kemudian atas izin Allah perkara tersebut dapat diraih. Masyaa Allah. Sungguh Allah sebaik-baiknya perencana.
Pada usia yang sekarang, bahasan menikah sudah tidak lagi asing. Beberapa teman bahkan sudah menikah sejak lama (lebih dari 5 tahun yang lalu), menikah dalam rentang waktu sedang (1-4 tahun), menikah baru baru ini (belum genap 1 tahun). Begitulah Allah menetapkan jodoh masing-masing individu, tetapi kembali lagi, bukan patokan teman yang menjadi sumber kapan akan menikah. Namun kesiapan ilmu dan keberanian mengambil keputusan. Maksudku, bukan berarti yang belum menikah tidak berani mengambil keputusan, namun kembali lagi, pada visi misi kehidupan yang diinginkannya dan atas izin Allah. Allahu Akbar.
Sungguh menikah perkara yang mulia. Jangan sampai salah niatnya. Semoga para pembaca yang siap menikah segera dipertemukan dengan jodohnya. Tentu dengan cara indah dan secara syar'i. Aamiin.
Semoga Allah izinkan aku segera menikah dengan surga menjadi tujuannya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar