Kamis, 05 September 2024

Hal baik yang akan tetap membuatku senang

Aku tidak tahu, seberapa banyak usia kita yang masih tersisa. Entah kapan, dimana, dan dengan cara yang seperti apa pada akhirnya aku akan dilerai semesta. Sebab itu kau tahu? Aku selalu berusaha menghargai waktu-waktu kecil yang masih kita punya. Karena barangkali nanti, akan tiba suatu pagi, dan yang tersisa dari kita hanya sebatas nama.

Rahsa sang penggenggam kodrati adalah teka-teki yang mustahil untuk terjamah akal sehat. Yang tidak mungkin menjadi nyata, yang mungkin lantas lenyap seketika. Aku, pada akhirnya tiba pada titik pemahaman, secepat apapun datang kematian, setakut apapun akan kepergian, yang harus tetap di syukuri tidak pernah ragu untuk mencipta banyak kenangan, yang membentuk banyak pengalaman dengan seseorang.

Sering tidak disadari, sakit perihal kehilangan karena ada rasa memiliki. Seolah mempunyai masa yang panjang, nyaman, yang terasa sesingkat kedipan. Lalu aku mengerti, sejauh apapun mempertahankan, mati adalah kata mustahil untuk di tentang, sekeras apapun kita merayu Tuhan.

Jika kelak bumi terlebih dahulu merengkuh aku, lelapkan aku pada maaf yang tidak ambigu. Sehampa apapun perasaanmu perihal aku, mungkin, ketiadaanku akan membuatmu rindu? Entah masih berapa banyak Tuhan membiarkanku meminjam waktu, namun selagi masih ada, aku akan memberi penghargaan untuk hal-hal kecil mengenai dirimu.

Datang, lenyap, sorak, senyap, menggebu, melesap. Menyakitkan, namun aku menganggap itu sebagai pembentukan pengalaman yang tidak perlu di lewatkan. Dulu, aku kerapkali mempertanyakan, mengapa Tuhan menghadirkan seseorang, jika hanya untuk membuat luka berkepanjangan?

Aku mencoba memaknai kata, setidaknya. Setidaknya pernah bertemu. Setidaknya sempat mengenal. Setidaknya sempat memiliki. Setidaknya pernah bersama, lantas bahagia. Karena terkadang, Tuhan memberikan pelajaran dari hal-hal yang tidak kita duga sebelumnya.

Siapapun diantara kita yang terlebih dahulu pulang, Dirimu akan menjadi hal baik yang akan tetap membuatku senang. Terimakasih sudah mendekat, terimakasih untuk banyak isyarat. Tuhan, memberi masing-masing dari kita mustahil tanpa sebab, dan aku akan terus berusaha memahami banyak gelagat. Boleh aku ucapkan pamit di sini? 

 ~Lentera Shenja. 

 #RuangRelung

1 komentar:

  1. Aku akan selalu mengagumi kecerdasanmu dalam berbagai bidang. Mulai dari membaca situasi sampai memberikan solusi. Kamu yang terbaik sampai saat ini. Semoga Tuhan mengizinkan aku untuk melihat semua kebaikan-kabaikan mu dari dekat.

    BalasHapus