Kupertanyakan padamu, bagaimana seharusnya aku mengulas terjemah dari sepasang matamu yang telaga? Bagaimana caraku menguraikan satu demi satu simpul yang sengaja kau buat rumit dalam kepala? Barangkali tidak akan pernah cukup hanya dengan menerka. Sebab sebenar-benarnya hati manusia, adalah kedalaman samudera, yang berbahaya jika tebak-menebak semata.
Selagi tidak bersamaku, dimanakah kau bermukim...apa dalam peluk lain? Bara yang gagal berubah biru bergemuruh di dadaku. Kata Ibu itu rasa yang dinamai dengan kata cemburu. Namun manalah kau akan paham. Bukankah bagimu aku hanyalah pengisi luang? Manalah berani aku memintamu cukup denganku sedang banyak yang lebih di luaran.
Aku bukan pilihan, kau tahu itu, bukan? Sebab sebaik-baik harga diri, adalah Ia yang hafal mati dengan seberapa berharganya diri sendiri. Lepaskan aku jika kau masih berhasrat untuk mencari. Karena jika bukan kau, mungkin ada yang lebih tepat untuk memiliki.
~Lentera Shenja.
#RuangRelung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar