Selasa, 30 Mei 2023

Bagaimana perasaanmu yang sebenarnya?

 


Malam ini malam yang panjang [bukan syair lagu] hehe. Ada beberapa hal yang sangat mengganjal di hatiku hari ini. Akhirnya aku mengatakan langusung kepada yang bersangkutan. Sudah cukup ku pertimbangkan dari semalam. Aku mengatakan dengan jujur. Awalnya, bukan membahas mengenai hal-pribadi. Biasa, hal umum pada biasanya kami kerjakan. Respon yang aku dapat adalah masih sama. Maasyaa allah. Aku kagum atas konsistensinya pada janjinya untuk dirinya, menjadi lebih baik dan menjadi umat yang di sayang oleh-Nya. Begitu kalimat yang digaungkannya kepadaku melalui pesan singkat elektronik. Allhamdulillah. Aku juga berkali-kali mengatakan kemauanku dan yang aku dadpatkan adalah ekspresi anggota tubuh yang divisualisasikan dalam bentuk gambar kedua tangan disedekapkan.
Sayang, aku sudah mengatakan hampir semua perasaanku bagaimana, aku ungkapkan semua dan juga kepada Tuhan-ku. Kamu bagaimana? Apakah kamu sudah berdo'a? Bukankah aku disarankan untuk banyak berdo'a? Kamu nuga begitu, kan? Rasanya tidak adil, aku tidak mendapatkan informasi tentang bagaimana perasaanmu kepadaku sampai saat ini. Hanya beberapa kalimat yang menyatakan bahwa menjadi orang baik agar disayang Allah. Lalu kalimat untuk banyak beristigfar. Begitu katamu, Semoga ya, sayang. 

Sebagian besar orang menyangka bahwa istighfar dan taubat hanyalah cukup dengan lisan semata. Sebagian mereka mengucapkan.

أَسْتَغْفِرُ اللّّهَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya“. [1]

Malam ini aku pun menangis lagi seperti tadi sore. 
Mata lelah sekali ya habis mewek. Hehe. Selamat istirahat



Referensi    Istighfar dan Taubat [1]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar