Jumat, 21 Juli 2017

The Power of Bae (a Miracle of Broken Touchscreen)



           

Suatu aktivitas yang kadang-kadang benar-benar menyenangkan.  Bukan. Maksudku aktivitas yang lebih banyak menyenangkanny dan memang menyenangkan. Aktivitas yang benar-benar memberi motivasi dan dorongan diri untuk segera menyelesaikan segala jenis pekerjaan setiap hari, menciptakan suasana hati yang benar-benar baik, dan memberikan perasaan gembira untuk meminta pada sang Khalik  kemudian meluapkan semangat membara penuh nyala pada dada. Allhamdulillah. Sungguh Allah stw.benar-benar penuh cinta denganku.  
            Menurutku, memang benar, pernyataan tentang tidak mudah untuk tahu, bahkan tidak ada yang tahu bagaimana sebenarnya isi hati seseorang. Dia penuh misteri yang tiada sekonstan sang mentari menyinari bumi kecuali sang Maha Pemilik hati, Allah swt. Tapi disini, izinkan aku sekedar berbagi sedikit tentang rasa yang benar-benar mengisi hati ini. Tidak untuk dibaca banyak orang, tetapi untuk meringankan sedikit bobot otak dan salah satu bentuk sayang untuk yang terkasih.
            Ada kalimat yang selalu ingin kusampaikan untukmu yang selalu datang mewarnai hari. Yah, sudah kukatakan padamu beberapa jam yang lalu sebelum aku menulsikn ini. Tidak panjang, dua kata. Dua kata yang selalu memenuhi pikiranku. Dua kata yang paling banyak yang kukatakan pada Rabb-ku. Dua kata yang sebenarnya begitu takut untuk kukirim padamu. Aku takut kalimat itu menjadi begitu murah, begitu mudah diucapkan olehku hingga akhirnya menjadi sesuatu yang tak bermakna lagi dalam hidupku. Dan, yang paling aku takut sebenarnya, tidak bisa mengucapkannya secara langsung padamu dalam waktu dekat ini (this August).
            Aku biasa mengatakannya dengan aku ingin berbicara denganmu. “aku jadi bersemangat ingin berbicara denganmu”,  “Atau aku ingin lebih lama mendengar suaramu”. Biasanya begitu.  atau “I do want to have a convers with you”. Yah, kurasa kau sudah tau, caraku menyamarkan rasa itu. God really know what I need. Allhamdulillah.
Beberapa hari ini, yang kulakukan hanya beres-beres rumah dan memasak. Sebenarnya aku begitu ingin mengatakan dua kata itu. Tapi kelu karena malu. Selain itu, sedang rusak hp-ku. Yah. Benar-benar menguji kesabaranku. Hehe. Allhamdulillah. Komunikasi melalui hape ibuku denganmu, aku benar-benar dibuat salah tingkah oleh ibuku. Begitu pula adikku. Maklum saja, sedari dulu tak pernah aku banyak cerita tentang hal yang seperti ini. Kuakui kelas dua SMA pernah, dan itu tak diketahui ibuku. Maafkan anak-mu yang dahulu ibu. Seiring berjalan waktu, memasuki semester lima Agustus ini, kurasa ada banyak perubahan dalam diriku. Semakin dewasa harapku. Yah. For the first time, I’ve told you to my mom and it feels nice, I swear. Because in this ages, the relationship we have made, it really means a relationship and in Allah swt. blessing soon.
Kembali lagi pada hapeku, seni garis yang memenuhi layar hapeku benar-benar menjadi daya tarik tersendiri sekaligus menjadi suatu bukti yang kemudian menimbulkan prsangka-prangka buruk pada pemakainya. Haha. Ambil sisi positifnya, pemiliknya masih menyayanginya. Hehe. Beriringan dengan seni garis, dua kata itu pun memenuhi pikiranku. Menguras banyak tenaga untuk menjaga setiap rasa sabar. Menghabiskan seluruh energi yang tersisa dalam tubuhku. Dan pada akhirnya, hapeku bisa disentuh. Oh Allah... Allhamdulillah. Allahu Akbar. God really loves me. Allhamdulillah.
Dua kata yang benar-benar sudah menyeruak untuk segera diserukan kembali mendatangiku. Dia meminta untuk segera diucapkan. Menuntut untuk dibebaskan dari pikiranku. Dia menupuk, menampung begitu banyak rasa dalam dada, begitu membara. Aku diam. Sejanak. Aku menangkan jiwaku. Kurasa lebih baik menuliskannya saja. Mengatakannya lebih dirasa tiada perjuangannya. Dua kata itu: aku rindu.

*thank you bae, thank you for always there for m, the best one. See you so so soon.  I do my best, esp p.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar