Bukan tidak bisa lupa, tetapi kadang ingatan itu kembali tanpa permisi. Memporak-porandakan tata hati yang sedemikian rupa diusahakan. Membuat merangkak menyusun lagi perlahan yang awalnya dirasa siap. Lalu memulai ulang dari awal seakan baru menetas di perbatasan yang genting. Kehati-hatian sangat diperlukan. Hancur tiada berkeping bukan harapan.
Yuk, tolong bersabar*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar