Rabu, 26 Mei 2021

Hidup

Ada yang menanti, dan lama namun tetap bersabar pada pilihan.
Ada yang tidak menanti lalu dengan segera menemukan yang paling diharapkannya.
Ada yang tidak sengaja langsung menjatuhkan pilihan.
Ada pula yang dengan sengaja tidak mau memikirkannya.
Ada yang lelah namun tetap bertahan dalam suatu keadaaan.
Ada yang bersemangat karena tidak ada pilihan selain menyerahkan jiwa dan raga.

Ada banyak situasi dan kondisi yang tidak mampu kita atasi, namun yakinlah akan terlewati. Terlepas dari kondisi apa pun yang sedang dihadapi, semoga selalu kuat dalam pilihan dan berakhir dengan kebahagian.

Sabtu, 22 Mei 2021

Muara Punjung

Muara Punjung adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin. Kemarin adalah kali ke dua kami datang ke tempat tersebut. Aku berkesempatan untuk hadir ke sana bersama dokter hewan, Kak Ia aku memanggilnya. Suatu kesempatan yang berharga dan kebahagiaan bisa berinteraksi dengan salah satu pemilik ternak di sana. Walaupun saya bukan seorang dokter hewan, namun ini adalah hal baru yang menantang. Aku menyukainya. Allhamdulilah.

Kedatangan kami ke sana adalah untuk memeriksa hewan ternak kambing warga disana yang sudah diinformasikan bahwa kambing tersebut terkena penyakit. Awal mula kedatangan, dilakukan pemerikasaan dan identifikasi penyakit (ini dari pengamatanku ya, jikalau dalam prosedurnya, nanti coba tanyakan langsung dengan ahlinya, kira-kira seperti itu menurutku, kalau menurutmu bagaimana?) Sama seperti manusia, hewan juga bisa sakit. Kamu juga bisa sakit, kaan? Sama seperti aku. Hehe. Tolong, jangan sakit hati. 🤗

Memelihara kesehatan tubuh dan hati kita tentu saja kita lakukan, bukan? Nah, sama juga, dengan hewan  yang perlu diperhatikan kesehatan dan kebahagiaannya.. Jangan sampai buat hewan peliharaan kita stress ya, mereka tidak bisa bicara. Semoga kita lekas memahami kondisi mereka ya 👍. Kamu sering stress ya? Sabar dan semangat ya. By the way, bolehlah berkeluh kesah denganku.

Jangan sampai sakit ya! Kambing yang diperiksa ternyta terkena penyakit Skabies. Penyakit kudis menular atau skabies adalah penyakit ektoparasit utama yang menyerang bagian kulit hewan ternak ruminansia (kambing, domba, sapi dll). Skabies terutama menyerang kambing dan kelinci, serta dapat menular ke manusia (bersifat zoonosis). Penyakit kudis menular atau skabies ini sangat populer di kalangan peternak hingga mempunyai banyak nama lain, yaitu; budug, kurap, dan mange. Jangan sampai tertular penyakit ini ya, cukup sebarkan cinta saja. 🥰

Penyebab penyakit kudis menular atau skabies pada ternak adalah tungau Sarcoptes scabiei yang hidup di lorong-lorong lapisan kulit dan Psoroptes ovis yang hidup di permukaan kulit. Meskipun angka pesakitannya relatif rendah, akan tetapi apabila dalam satu kelompok kambing terdapat seekor yang menderita penyakit skabies, maka dalam waktu cepat ternak lainnya akan tertular (Dinas Pertanian Kulon Progo). Nah, by the way, anak-anaknya juga terjangkit penyakit Skabies loh. Padahal masih lemah. Jadi, hati-hati ya, jangan sampai kebiasaan buruk kita nanti akan menular kepada anak-anak kita. Ayo perbaiki diri!

Jadwalnya pemeriksaan dan pengobatan hewan di Desa Muara Punjung akan dilakukan dua minggu sekali. Insyaa allah. Semangat ne Kak Ia. Semangat memgabdi untuk masyarakat, terima kasih atas kerja kerasnya membantu masyarakat. Semoga Allah selalu menjagamu. Aamiin

Kamis, 20 Mei 2021

Tentang Hati

Tentang hati yang memilih: kebebasan dan kenyamanan. Beberapa kali datang tawaran namun hati tetap memilih bebas dan nyaman. Bukan tanpa alasan, ada hal yang pada saat ini tak bisa sembarang diceritakan. Bukan berarti yang tidak menerima cerita adalah orang sembarangan, namun belum cukup kiat untuk menjadi bagian lingkaran. Entahlah. Tetapnsaja memilih bebas dan nyaman dengan diri sendiri. Tak kuasa untuk melepas sebuah harapan menjadi kepastian. Mungkin karena belum yakin, belum yakin terhadap diri sendiri atas kesiapan.

Handphone

Muak sudah, sampai tidak terbendung lagi sedihnya jiwa dalam berontak hati atas kelalaian terhadap diri melalui handphone.
Terlalu banyak hal negatif yang datang silih berganti. Tak kuasa lagi menahan segala resah ini. Mendambakan kehidupan tanpa handphone tapi tetap sejahtera. Lelah, lelah sekali jika lama-lama seperti ini.

Rabu, 19 Mei 2021

Dermawan

Akan ku mulai tulisan ini dengan pesan Emak-ku yang aku pegang selama bertahun-tahun sejak kami mulai membahas tentang seseorang yang akan menjadi teman hidup yaitu "jangan hidup dengan orang yang kikir." Pesan itu selalu ku ingat tatkala aku mulai berbicara dengan seseorang, mengamati dan memperhatikan.

Prinsip hidup Abah-ku pun adalah berbagi dan bersedekah. Allhamdulilah. Mungkin itulah kenapa Abahku bertemu Emakku dan sekarang aku mulai diajarkan dan ditanamkan seperti ini "jika nanti anak Abah suskses, ada ilmunya, atau apa pun yang sekarang, selalu ingatlah untuk bersedekah. Jika tidak bisa dengan materi, maka lakukanlah dengan tenaga, apa yang dipunya."

Akhir-akhir ini, aku bertemu seseorang yang sangat dermawan. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa dermawan adalah pemurah hati, orang yang suka berderma (beramal, bersedekah). Aku jadi bersemangat lagi dan memikirkan kemungkinan-kemungkinan positif lainnya di masa depan, tentang harapan yang baik. Aku bersyukur, aku bisa belajar banyak darinya. Aku menemukan figure apa yang Abahku bilang. Maksudku contoh di depan mata tentang dermawan, bahwa dermawan itu masih benar ada, di dekat kami. 

Jauh sebelum itu, kami juga bertemu dengan seseorang yang menjadi teman dekat Abahku, sampai sekarang. Dermawan adalah inspirasi. 
Hari ini aku juga membaca tentang kedermawanan Rasullulah:
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika menggambarkan sosok Nabi shallallahu ‘alahi wasallam beliau mengatakan,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم  أَحْسَنَ النَّاسَ وَجْهاً ، وكان أَجْوَدُ الناسِ ، وكان أَشْجَعَ الناسِ

“Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam adalah orang yang paling bagus wajahnya, paling dermawan dan paling pemberani.” (HR. Muslim)

Berikut ini link untuk membaca lebih lengkap: Klik ya!

Semoga kita menjadi orang yang dermawan ya dan hidup dengan orang yang dermawan. Aamiin.

Selasa, 18 Mei 2021

Kaos Kaki

Dahulu aku berfikir kaos kaki dipakai hanya untuk pergi ke sekolah, sebagai formalitas agar terlihat rapi. Hampir tidak kutemukan anak sekolahan di kota Sekayu tanpa kaos kaki jika menggunakan sepatu. Entahlah, seperti melekat dengan anak sekolahan, kaos kaki putih dan kaos kaki hitam terasa bak kewajiban, atau mungkin memang sebuah kewajiban. 
Jikalau di desaku ketika aku masih sekolah dasar aku masih melihat anak sekolahan bahkan tanpa sepatu. Begitulah, sejak pindah ke Sekayu nyatanya kaos kaki menjadi hal yang tidak asing.

Sekarang sudah usia 20an, waktu masih menempuh pendidikan di Indralaya di suatu universitas, aku juga tidak sadar kepan pertama kali aku mulai menggunakan kaos kaki, seingatku tak semua mahasiswa menggunakannya. Beberapa saja. Ku perhatikan juga, kaos kaki bukan hal seperti diwajibkan ketika menggunakan sepatu kala masih siswa. Benar bukan? Bahkan aku sendiri tak peduli, mau pakai kaos kaki atau tidak, yang penting kebanyakan adalah kenyamanan.

Ku perhatikan juga para pegawai, "ada juga kok yang tidak memakainya." pikirku setelah beberapa kali datang ke kantor-kantor atau sekedar terlihat mereka di jalan. Jadi, siapakah kaos kaki itu?

Untukku sendiri, siapa sangka kaos kaki menjadi hal yang amat penting bagiku sekarang?
Tidak ada. Aku pun juga sama. Aku harus menggunakannya karena kaki wanita adalah aurat. Begitulah hal yang aku sadari akhir-akhir ini. Belum banyak memang pengetahuanku tentang agama, tetapi manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu (agama). Semua ini tidak terlepas dari dukungan dan dorongan orang-orang terdekatku yang selalu memberikan menasihat. Terima kasih banyak. Semoga Allah selalu melindungi kita dalam ketaatan.

Aku tau setiap orang punya pilihan atas diri mereka masing-masing. Tetapi aku ingin katakan ini untuk para muslimah dan sebagai pengingat untuk diriku:
Firman Allâh Azza wa Jalla : وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ”…Dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat…” [an-Nûr/24:31] Mereka berkata “yang biasa nampak” maksudnya adalah wajah dan kedua telapak tangan.

Semangat!
Referensi: Klik ya!

Senin, 10 Mei 2021

Tentang Menilai Seseorang


 Tentang menilai seseorang, yang populer di masa kini adalah 'Jangan menilai diriku dari luarku, kalian tidak tau cerita tentangku.' Kalimat yang sering kali ku dengar dari kebanyakan kalangan muda jaman sekarang. Setelah ku perhatikan dengan beberapa pengamatan, ketika kalimat tersebut keluar, yang ada kebanyakan adalah mengingkari keburukan yang ada pada dirinya. Percaya atau tidak itulah sebenarnya yang ada di lapangan. Benar bukan? 

Jika kita pernah mengeluarkan kalimat tersebut, coba tanya lagi pada diri kita, benar bukan kalimat tersebut dikeluarkan untuk mengusir ampuh pikiran-pikiran negatif orang lain terhadap diri kita? Seakan berharap orang lain seharusnya mengetahui sisi baik lain yang disembunyikan di dalam dada. Lalu, bukankah kita memang seharusnya diperintahkan untuk berfikir positif dan kenapa meminta orang lain melakukannya? Sehebat apa pun usaha untuk mencegah orang lain berpendapat tentangmu, tentu saja kita tidak bisa tau apa yang ada di dalam hati seseorang. Tentu saja yang nampak adalah yang kita lihat dan yang kita nilai. 

Lalu, dengan segala usaha yang sudah dilakukan dan ditampakkan tentang dirimu, kenapa meminta orang lain berfikiran yang lain terhadapmu? Bukankah kita punya kendali atas diri kita? Mempunyai hak yang mana yang akan ditampilkan di hadapan orang lain sehingga orang lain bisa menilai diri kita? Lantas mengapa menampakkan hal yang tidak diinginkan? Bukankah kita bisa memilih apa yang kita inginkan? Dan itu adalah kebebasan. Tentang atas apa dan siapa diri kita mau dikenal, bukan?

Kamis, 06 Mei 2021

Promosi

Pantes tiap beli nata de coco, orang rumah di banyak ga suka. Rasanya ga manis kyk gini sih atau udah cobain beli nata de coco berbagai macam merk di supermarket, tapi belum nemuin rasa yang cocok buat keluarga?

Yuk, cobain nata de coco 'Sky Coco'. Home made, terbuat dari air kelapa asli tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan.


Dijamin Bunda ga akan kecewa dengan rasanya. Selain memenuhi kebutuhan serat keluarga juga terjamin pengolahannya.

Yuk Bunda, bikin keluarga bahagia dengan menu buka puasa nata de coco-nya.
Pesan sekarang ya Bunda. Bisa chat kita: