Rabu, 07 Desember 2022

Berpergian yang Mengesankan


Sehari sejak kepulangan dari perjalanan yang mengesankan hati itu, siapa sangka aku akan kelelahan. Berada pada kesibukan yang padat sudah biasa bagiku tapi kali ini cukup membuat aku kewalahan ternyata. Terakhir kali tidak bisa bangkit seingetku saat 'Kak Ia' datang menjengukku dengan membawakan vitamin kesehatan yang produksinya jauh dari Indonesia, sebelum beliau menikah, sekarang bahkan sudah hamil dan insyaallah sebentar lagi melahirkan. Ada mungkin satu tahun-an, ada lagi seingetku hari itu, seseorang datang dan menanyakan kesehatanku, saat ku posting vitamin itu. Jadilah aku semakin akrab dengannya sampai sekarang. 
Malam itu, setelah sampai Palembang, aku beraktivitas seperti biasa, aku berniat berisitirahat sebentar setelah menyelesaikan makan malam pertama-ku lalu akan mengerjakan laporan bulananku yang sejak sebelum kepulangan sudah ditagih. Hahaha. Hari itu terkahir kali makan pada pagi hari, sarapan nasi goreng bersama Eka dan Kakak-ku yang datang jauh dari rumahnya ke tempatku menginap, aku hitung waktu yang ditempuhnya satu jam lebih. Duduk sebentar lalu berpamitan kerja. Kakak tingkatku waktu mengenyam pendidikan di Universitas Sriwijaya. Ada hari itu aku mengajak Eka makan siang namun karena beberapa alasan, lalu aku batalkan saja. Yasudahlah. Pokoknya begitu. Tetiba saja malam itu, aku tanpa sadar tertidur. Untung saja aku sudah beres-beres wajah dan baju.
Aku membuka mata berat, ada yang aneh dengan tubuhku. Sakit perut dan pusing. Badan panas. Bolak-balik kamar mandi. Beberapa jam aku menahan diri agar tidak mengadu, berharap agar bisa aku atasi sendiri. Wkwk. Biasanya begitu, aku kalau sakit tidak lama, pun jarang sekali minum obat, nanti sembuh setelah istirahat. Nyatanya aku buat tubuhku berbaring dan kembali terlelap, bangunnya tetap merasakan hal yang sama. Mungkin akumulasi dari berbagai kelelahan selama ini. Hampir tiga jam bertahan lalu mengetik pada ponsel pintar "Ka, aku pusing dan sakit, mual dan muntah." Ku kirim pesan itu lalu mendapatkan jawaban apakah aku harus dibawa ke rumah sakit? Wkwk. Dalam keadaan sakit aku tersenyum kekeh, dalam hatiku "Tolonglah, aku sangat tidak suka rumah sakit, aku tidak suka bau obat, dan aku tidak pernah dirawat dirumah sakit, dan aku tidak mau." Terima kasih atas kekhawatirannya. Aku anggap saja bentuk kepedulian terhadap rekan kerja ya. Terima kasih.
Aku tentu saja tidak mengiyakan saran itu, aku tidak mau. Ada lagi pilihan lain untuk memperpanjang penginapan. Bisa saja, tapi aku lebih baik di rumah, sakit di penginapan tetap tidak ada yang mengurusku, lebih enak di rumah dengan semua kemanjaan yang bisa aku minta. Hahaha.  "Pulang saja, disini tidak ada yang mengurusku."
Pagi itu ada beli sarapan, namun aku tidak selera, aku paksa makan satu suap saja untuk memasukkan obat yang ku pesan secara online juga. Untung ada sendok dari kegiatan yang lalu yang tersisa, tidak ku keluarkan dari tas yang biasa ku bawa kemana-mana. Allhamdulillah.
Ada juga hari itu, aku kirimkan pesan kepada seseorang yang menanyakan keadaanku waktu itu, aku mengirimkan pesan "Bismillahirrahmanirrahim", berharap ada balasan apa saja darinya lalu mengadu kalau sedang kesakitan tapi mungkin lagi sibuk jadi tidak sempat membalas, padahal niat awalnya mengadu padanya kalau lagi sakit. Yasudah, aku urungkan niatku. Pulang sebagai rencana awal akan diterapkan. Sibuk sekali pikirku. Sengaja tidak 'to the point' karena takut menganggu. 
Sepanjang perjalanan, rasanya melelahkan sekali, entah kenapa lesu dan lemas. Mungkin karena belum ada asupan yang lain. Lain kali, aku akan bawa jajan sendiri saja ya, seperti biasa. Hehe. Siap, laksanakan.
Semoga segera sehat ya, tadi sudah berhasil memasukkan nasi putih, sehat-sehat semuanya. Makan itu penting! Ok.
Semoga bisa dengan cepat menyelesaikan segala tugas. Semoga besok bisa beraktivitas seperti bisa. Sekarang sudah lumayan, tinggal duduk saja yang masih terasa pusing dan rasanya sakit di pundak. Ok. Baik-baik semuanya. Jaga kesehatan ya! See you. Aku berfikir untuk ke tempat refleksi, ada dipijat ternyata enak, padahal dulu tidak suka. Hehe. Mari-mari kita agendakan ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar