Jumat, 16 Desember 2022

Kipas Angin Penyejuk Jiwa


Sabtu pagi cerah penuh gembira, dua orang gadis masih berbaring tak berdaya di kasur yang sama. Pukul 06.30 WIB, sudah terdengar aktifitas di jalan sana. Bunyi bising kendaraan lalu-lalang terdengar di telinga, namun dua orang gadis tersebut tetap kekeuh pada selimut putih tebalnya. Sepertinya tidur hampir pukul 00.00 semalam salah satu penyebabnya. Dua orang gadis ini, harus bangun dan bekerja. Hahaha. Dengan berbagai upaya, akhirnya sampailah mereka di tempat berkumpul bersama.
Beberapa orang lalu-lalang di sepanjang jalan *digambar ini, ada saja kesibukan masing-masing yang dikerjakan. Ada yang benar serius membuat beberapa hal, ada pula yang datang menemani atau sekedar meramaikan suasana, menurutku semua punya peran, kehadiran adalah hal yang berharga. Bersama dalam keadaan tersebut dapat saling menguatkan pun bisa saling melengkapi. Judul di atas dibuat atas dasar kebaikan seseorang [*orangnya tidak terlihat]. Kami, beberapa orang sibuk sedang membuat properti untuk kegiatan tugas akhir kami, kebetulan aku duduk membelakangi kipas angin ini. Kipas angin tersebut tidak terarah kepada kami, aku percaya, awalnya ada yang duduk di arah kipas tersebut, kemudian pergi. Kami tetap asyik dengan pekerjaan kami. Lalu, ada seseorang yang mengarahkan kipas tersebut ke arah kami. Maasyaaa Allah. Sejuk sekali. 
Seingatku, setelah beberapa saat merasakan kesejukan tersebut aku melihat ke arah belakangku, tapi aku tidak melihat siapapun.
Terima kasih atas kebaikannya. Untuk memperhatikan sekeliling-sekeliling. Semoga kebaikan-kebaikan selalu bersama kita semua. Sehat selalu dan sampai jumpa. Sekali lagi terimakasih, semoga selalu menjadi orang baik dimana pun berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar