Jumat, 31 Januari 2025

Ternyata Hidup Bukan Melulu Aku, Aku dan Aku. Tapi Bisa Dimulai dari Aku

Pernah denger pepatah "kebaikan itu untuk diri kamu sendiri."? 
Atau pernah baca Surat Ar-Rahman (55:60):

هَلْ جَزَاۤءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُۚ

Artinya: "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)." (QS. Ar-Rahman: 60)


Meja bundar dengan payung tak terpasang lahi di tengah bolongan menjadi saksi malam itu. Tiga orang insan duduk berdiskusi tentang kegiatan. Kiri kanan mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Sebelah kanan ada yasinan 40 hari info nya, sebelah kiri ada 3 orang pria berbadan besar dengan suara pelan bercenkrama. Punya agenda- masing masing malam itu. Angin malam membuat suasana sangat dingin, tetapi salah satu dari mereka tetap minum air es dingin 3 botol. Dua lainnya pesan teh dan kopi susu.

Lima belas menit pertama bahasan proyek. Katanya begitu, karena sudah tiba tenggat waktu sehingga perlu dirampungkan segera. Lebih dari tiga jam lainnya membahas  tentang kehidupan. Pelajaran-pelajaran yang tidak di dapatkan di bangku sekolah.

Seoarng perempuan...

Nah, begitulah sejarah perjalanan hidup kita. Alih-alih memikirkan hal--hal negattif, kita bisa pasang sudut pandang positif. Kalau saja kita pikirkan, tentu saja hal negatif itu tidak akan habis. 

Selasa, 28 Januari 2025

Anting Juntai Tusuk


Aku baru tau klo ini namanya anting juntai tusuk. Dulu aku sebutnya anting panjang karena ga tau namanya. Sebut saja begitu agar memudahkanku.

Dahulu sekali, aku diceritakan, aku dihadiahkan kakekku anting yang kupakai sampai aku lulus sekolah bahkan sampai kuliah. Singkatnya anting itu aku gadai karena aku nabrak orang dan harus ganti uang ke korban. Hari itu aku akan berangkat merantau lagi. Jadilah kurelakan anting ku hari itu untuk menambah uang sakuku. Namanya klo tidak salah "anting uloan." Lama tak memakainya, lalu aku bisa menghasilkan beberapa rupiah. Aku lihat cantik sekali, lalu mengatakan aku ingin perhiasan anting ini. Baru-baru ini saja, kami pergi ke pasar lalu bilang ke penjualnya, "Aku mau anting yang panjang." Betul sekali, yang seperti inilah yang ku inginkan. Senang sekali. Allhamdulillah.

Setelah beberapa waktu, aku sangat menikmati memakainya. Apalagi karena hasilku sendiri. Maasyaa allah, tapi ternyata beliau patah sebelah. Wkwk. Sebelahnya ga bisa lepas dari telingaku. Udah coba berbagai cara buat lepasinnya. Selama ini aku tak masalah ku pakai sebelah, sebelah kanannya saja. Sebelah kirimua belum sempat ku perbaiki. Mau jual juga sebelahnya masih nempel di telinga karena si ganjal belakangnya ga bisa di lepas lagi. Hiks.

Akhir-akhir ini lihat sepertinya cukup bahaya ya klo ga di lepas? Ada saran buat lepasinnya? Haruskah aku ke rumah sakit atau dokter? 

Next time harus ada kontrol anting ya. Kamu juga gitu ya. Saranku klo kamu pake anting juntai ini:
1. Cek ganjal atau plastik di belakang telinga secara berkala, apakah masih lembut atau sudah keras.
2. Rutin lepaskan anting lalu bersihkan lubang anting telinga. Aku lihat ada loh yang jual pembersih anting telinga. Bisa beli disini Pembersih Lubang Anting Telinga. Menurut informasi selama 6 minggu sekali ya. Sesuaikan dengan kondisi tubuh.



Aku Kehilangan


Aku kehilangan, jaket kesayanganku ini. Terlihat sederhana namun sangat nyaman ku pakai. Tak banyak manik sana-sini hingga buatk jatuh hati. Tak banyak mau, tapi sesuai kebutuhanku. Aku kehilangan. Pada tragedi cukup mengejutkan yang tidak kuharapkan. Aku selalu membawanya sampai-sampai hari aku pergi kesini pun aku dengan bangga memakainya. Hari itu seperti biasa, untuk melindungi dari digininnya dunia, aku bawa dia bersamaku. Tak terduga, aku harusb kehilangan.

Sampai hari ini, belum ada yang senyaman beliau. Sungguh kemelekatan membawa sengsara, bro. Sudah cari sana-sini tapi tetep suka ini. Tapi, aku belajar: tidak ada yang abadi. Apalagi sebuah jaket saja. Beliau sudah tidak bisa kugunakan lagi. Compang-camping sana sini, aku malah bersyukur sudah ada beliau hari itu, jadi lukaku tak separah itu. 

Terima kasih sudah melindungiku. Sampai jumpa lagi. 

Kehilangan lain: 1

Minggu, 26 Januari 2025

Jangan Menghilang


Tiba-tiba saja kau menghilang. Apa kau kira dipermainkan rindu itu menyenangkan? Apa yang ada di kepalamu saat aku mencari dan kau seolah tidak mau tahu. Apa khawatirku bukan lagi pedulimu? Apa patah hatiku bukan lagi resahmu? Kita tidak sedang bermain-main. Tapi kau seolah mempermainkan apa yang kutitipkan padamu. Sesuatu yang kadang tidak sempat terucap lewat kata, namun selalu terselip dalam doa. Sesuatu yang kadang tidak mampu dinadakan suara, namun selalu tidak bisa dipungkiri mata. Jangan jauh-jauh. Aku manusia yang jatuh pada butuh –aku membutuhkanmu.
 
Kemana saja kamu? Rinduku memikirkanmu hingga menyendu. Lihatlah matanya sembab karena sebab pergimu. Bukan maksud untuk memenjarakan bebasmu. Namun memberi kabar di mana pijakmu adalah pelerai gundahku. Bukan untuk menghalangi langkahmu. Namun tahu kalau kau baik-baik saja adalah tenangku. Aku hanya ingin kamu baik-baik saja. Meski aku tidak selalu bisa menjagamu di sampingmu. Tapi tahukah kamu, dalam hilangmu ada rindu yang meracau kacau di benakku. 

Jangan suka begini. Tiba-tiba hilang tanpa kabar. Seolah lenyap ditelan bumi. Karena aku bukan orang yang tahu segala hal. Aku tidak bisa menebak kau ada di mana. Tidak akan tahu kau sedang mengapa. Tidak usah memberikan detil kamu sedang di mana dan mengapa. Yang aku ingin tahu, kau sedang baik-baik saja. Bukan menghilang seperti batu yang jatuh ke lubuk di sungai paling dalam. Kau harus ingat, aku yang selalu mengingatmu. Kau harus tahu aku yang selalu ingin tahu kabarmu. 

Jangan menghilang lagi. Sebab hilangmu merusak suasana hati. Jangan pergi tanpa kabar lagi, sebab pergimu selalu saja meninggalkan sepi. Jika kau tidak bisa menguatkan aku dengan ada di sampingku. Jangan lemahkan aku dengan keberadaanmu yang tidak menentu. Jika kita tidak mampu bertemu setiap waktu. Setidaknya berusahalah untuk tidak membuat terlalu lama menunggu. Karena jika kita benar saling jatuh cinta. Kita tidak akan pernah membiarkan hati yang utuh menjadi luka. 

 *pesan buku di sini: pesan buku klik disini

Sabtu, 18 Januari 2025

It's a reminder to be kind to myself: 30


We put so much pressure on ourselves to achieve certain things by certain ages. 

Get a good job by twenty-five, be married by thirty, have kids by thirty-five. These invisible timelines float around us, making us feel rushed or inadequate if we don't "keep up." But what if we stopped trying to keep up altogether?

The idea that thirty can be both old and young at the same time shows us that there’s no single "right" path. My journey is different from yours, and yours is different from everyone else's. There's no rulebook for life, no finish line we all have to cross at the same time. The world shouldn't rush me, and it shouldn't rush you either.

It's a reminder to be kind to myself. If I haven't achieved something by a certain age, it doesn't mean I'm failing. It just means my story is unfolding at its own pace. 

It's also a reminder to celebrate the small victories, the everyday triumphs, and even the difficult times I've overcome.

~LYF🍂

Senin, 13 Januari 2025

muncul di feedku


Teruntuk wanita yang membaca ini:

Tolong jangan mengejar ketika ditinggalkan. Jangan mengemis ketika dicampakkan. Jangan lemah ketika ada penindasan. Jangan sedih ketika tak ada yang memberi perhatian. Dan jangan mengeluh ketika tak ada yang mengulurkan tangan.

Dunia terlalu keras jika cuma mengandalkan perasaan. Ayo bangkit, angkat kepalamu, dan ambil mahkotamu. Kau seorang ratu, bukan budak yang bisa diperjualbelikan.

Jangan jatuhkan harga dirimu demi hal yang tak masuk di akal. Kuat-kuatlah di pijakan kakimu sendiri. Karena semakin kau gunakan perasaan, maka tekanan hidup akan semakin membuatmu kesulitan.

Tegas lah, jangan lemah. Tak peduli parasmu cantik atau biasa saja. Latar belakangmu seperti apa, profesimu apa, dan asal usulmu darimana, kau tetaplah seorang ratu.

Dunia tak peduli kau merengek, karena dunia akan selalu menuntutmu untuk selalu kuat, selalu berhati-hati, dan selalu teliti. Sebab sedikit saja kau lengah, hancurlah sudah.

Sampai tiba dimana langkahmu berhenti, lalu menoleh kebelakang. Dan kau menyadari bahwa dunia yang mengejar mu, bukan kau yang mengejar dunia.

🩷🩷🩷

tidak ingin malu pada diriku sendiri

Aku manusia, yang tidak sempurna tapi selalu mengusahakan yang terbaik. Mengusahakan yang terbaik menurutku. Kamu meragukan? Iya, tidak apa. Namun, cukup ku tau. Ku kira ku bisa katakan semua. Tapi terima kasih sudah menunjukkan, yang sebenarnya. Lain kali, mungkin ku tidak akan berbagi lagi. Sejak awal memang salah tapi ku terima, kritik dan sarannya. Ternyata, aku bukan orangnya. 

Aku kuat, dan mengusahakan yang terbaik. Aku percaya akan datang masanya. Terima kasih ya. Tapi ku sedih saja, ternyata aku belum tenang seutuhnya.

Aku menangis mengingat keberhasilanku yang tertunda, tetapi aku tidak punya kewajiban untuk menyakinkan semua orang. Dalam diam, ku merenungi, aku berharap ku punya teman bercerita. Tapi tak apa, aku bisa, bercerita dengan diriku sendiri. Biasanya memang begitu. Ku harap di masa depan, akan ada yang katakan "aku bisa." 

Aku pun tidak ingin malu pada diriku sendiri. 

menata ulang: aku

Ya Allah, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu

Aku tidak memiliki daya dan upaya selain dengan pertolongan-Mu.

Bimbinglah aku di jalan-Mu dan jadikanlah aku ridho dengan segala ketetapan-Mu.

Kini, telah sampai titik dimana... aku tidak lagi menaruh harapan kepada siapapun, aku tak lagi berespektasi terlalu tinggi kepada makhluk dan hanya akan mengandalkan semua urusanku kepada-Mu, sebaik-baik dan satu-satunya tempat untuk ku bergantung.

Ya Allah, tolong lapangkan semua yang ku rasa sempit, tolong mudahkan semua yang ku rasa sulit, tolong wujudkan semua yang ku rasa mustahil.

Ya Allah, aku titipkan kepada-Mu hatiku, kegelisahanku, dan seluruh urusanku. Maka anugerahkanlah ketenangan di dalam hatiku, serta keyakinan bahwa Engkau tidak membebani aku melainkan sesuai dengan
kemampuanku.

Ya Allah Kau janjikan kemudahan dalam setiap kesulitan, peluk hangat hati dan semua isi kepalaku ini, hambaMu yang sedang tidak baik-baik saja.

آمــين يارب العالمــين 


iya, terima kasih ya

Aku menarik nafas panjang, ku kira aku sudah cukup dewasa menyadari bahwa semua orang bebeas menentukan pilihannya. Termasuk, akan mendukung atau tidak segala upaya yang kamu usahakan. Nyatanya, sedikit kalimat membuat mata memerah lalu hanya muncul kalimat "tidak apa." atau "tidak apa-apa." 

Aku sekali lagi menarik nafas panjang, memang betul, "tenanglah, akan ada masanya." Begitu ucapku pada diriku. Kali ini, berikan senyum saja. Nanti, jangan sampai katakana apa pun ya, barangkali sudah batasnya ya? 

Terima kasih. Saya mengapresiasi semua bentuk kepahlawanan yang sudah diberikan kepada saya. Semoga sehat dan bahagia selamanya. Sukses selalu ya! 

Minggu, 12 Januari 2025

Hai, 2025 ya

Terima kasih ya, mudah-mudahan kamu selalu bersemangat menjalani hari dengan baik. Tidak terasa sudah 2025 dan lebih dari 10 tahun sejak lulus SMA, siapa sangka akan lanjut S2? Memang pernah terucap ingin menyandang gelar lebih dari ini agar nama panjang. Bismillah ya. Begitu ucapan adalah do'a, jadi ucapkan hal-hal baik saja. Semangat! 

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar” [Al-Ahzab/33 : 70-71]

Bismillah, kita selesaikan tesis ya, Nov! Bismillah bermanfaat untuk diriku sendiri dan banyak orang!

Referensi :  1