Sabtu, 09 Maret 2024

semangat berterima kasih


"Semangat ya", saya bertanya kepada diri saya beberapa detik saja sesaat kalimat itu ku dengar. Lalu keluar pernyataan "Saya tidak perlu dikasih semangat." Berhenti sejenak "Eh, eh, perlu sih, eh enggak juga." Sepertinya beberapa detik menanyakan pada diri sendiri belum menemukan jawaban yang pas ya. Nyatanya pembahasan sebelumnya menjadikan kata itu sebagai ketakutan akan belas kasihan. Saya cukup terluka pikirku. Lalu, melupakan momen "berterima kasih". Padahal barangkali yang menyampaikan tidak bermaksud seperti itu. Baik, terima kasih ya semangatnya, nanti menurutku disampaikan saat pembahasan tentang suatu kerja atau usaha saja. Bukankah hal-hal seperti itu, bukan kuasa manusia? Lalu izinkan aku bertanya, kenapa harus disemangati? Yuk, makan donat aja nih, enak ini donat, harga bershabat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar